Gaya Hidup

5+ Kesalahan Diet Intermittent Fasting yang Sering Dilakukan

Written by

Menjalani diet merupakan tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Meski terlihat susah, namun diet dapat membantu berat badan turun sehingga penampilan lebih menarik. Ada beberapa jenis diet yang biasa dilakukan oleh orang-orang salah satunya yaitu intermittent fasting.

Selain dapat membantu menurunkan berat badan, diet ini juga membantu untuk mengontrol nafsu makan lebih baik. Lalu bagaimana cara kerja diet ini? Hal apa saja yang dapat membuat diet intermittent fasting gagal? 

Pengertian Intermittent Fasting

Intermittent fasting atau yang biasa disebut juga dengan diet IF adalah metode pengaturan pola makan dengan membagi waktu menjadi periode makan dan periode puasa yang jelas.

Secara umum, metode yang paling dikenal adalah pola 16:8, di mana seseorang diperbolehkan makan selama 8 jam, dan berpuasa selama 16 jam tanpa mengonsumsi makanan apapun.

Dalam periode puasa, hanya minuman tertentu seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula yang diperbolehkan.

Namun, rekomendasi waktu makan dalam diet IF tidak terbatas pada pola 16:8 saja. Bagi pemula, metode 12:12 seringkali digunakan sebagai langkah awal.

Dalam pola ini, seseorang diberikan 12 jam untuk makan dan 12 jam untuk berpuasa. Contohnya, jika kamu memilih untuk makan mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore, maka sisa waktu hingga pukul 9 pagi keesokan harinya digunakan untuk berpuasa, hanya mengonsumsi air putih, atau minuman tanpa kalori lainnya.

Manfaat Diet Intermittent Fasting

Diet IF tidak hanya berfokus pada penurunan berat badan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh jika dilakukan dengan cara yang benar. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari diet intermittent fasting:

Baca Juga: 5+ Makanan Pengganti Sayuran, Enak dan Mudah Dicari!

1. Menurunkan Berat Badan

Intermittent Fasting

Manfaat paling umum dari diet intermittent fasting adalah kemampuannya membantu menurunkan berat badan. Selama periode puasa, tubuh akan lebih sedikit mendapatkan asupan kalori.

Akibatnya, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang pada akhirnya membantu mengurangi lemak tubuh dan menurunkan berat badan secara efektif.

2. Mengurangi Risiko Diabetes

Puasa yang teratur dalam diet IF juga dapat membantu menurunkan risiko diabetes. Saat berpuasa, sensitivitas hormon insulin terhadap kadar gula dalam darah meningkat, sehingga tubuh lebih efisien dalam mengolah gula menjadi energi.

Hal ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah risiko diabetes tipe 2.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Berpuasa secara teratur juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Selama periode puasa, kadar kolesterol jahat dalam tubuh cenderung menurun. Ini membantu jantung memompa darah lebih efisien dan menjaga fungsi kardiovaskular tetap optimal.

Kesalahan dalam Diet Intermittent Fasting

Intermittent Fasting

Meski memiliki banyak manfaat,diet IF bisa saja tidak memberikan hasil yang diinginkan jika dilakukan tanpa memperhatikan beberapa kesalahan umum. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi:

1. Makan Terlalu Sedikit

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mengurangi porsi makan secara berlebihan. Meski asupan kalori harus dikurangi untuk menurunkan berat badan, tubuh tetap membutuhkan kalori yang cukup, yaitu sekitar 1.600 hingga 2.400 kalori per hari, tergantung pada kebutuhan masing-masing. Jika asupan kalori terlalu sedikit, tubuh akan kehilangan massa otot dan metabolisme akan melambat.

2. Mengonsumsi Makanan Tidak Sehat

Intermittent Fasting

Setelah berpuasa, banyak orang tergoda untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori agar cepat kenyang. Sayangnya, kebiasaan ini justru dapat merusak manfaat intermittent fasting karena tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal.

3. Tidak Memerhatikan Asupan Makanan

Fokus pada durasi puasa seringkali membuat orang lupa memerhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi selama jendela makan. Makan sembarangan tanpa memperhatikan jumlah kalori atau kandungan nutrisinya dapat mengurangi efektivitas diet IF.

4. Kurang Minum Air Putih 

Hidrasi sangat penting selama menjalani intermittent fasting. Ketika berpuasa, tubuh menggunakan simpanan glikogen, yang juga menyebabkan pengeluaran air. Oleh karena itu, minum air putih yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Dalam waktu puasa, kamu boleh minum air putih untuk menahan lapar hingga waktu puasa selesai. 

5. Makan Terlalu Larut Malam

Kebiasaan makan terlalu larut malam dapat mengganggu ritme alami tubuh, seperti siklus tidur dan sistem pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa makan di malam hari dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan masalah kardiovaskular.

6. Mengonsumsi Minuman Berkalori Tinggi

Meskipun minum cairan diperbolehkan selama periode puasa, minuman berkalori tinggi seperti kopi susu atau minuman bersoda harus dihindari. Minuman seperti ini dapat merusak pola puasa dan mengganggu penurunan berat badan.

7. Mengurangi Asupan Protein 

Diet IF tidak berarti kamu harus mengurangi asupan protein. Sebaliknya, asupan protein yang cukup sangat penting untuk menjaga massa otot dan meningkatkan rasa kenyang. Protein juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yang penting dalam upaya penurunan berat badan.

Intermittent Fasting Bikin Diet Gagal?

Diet IF memang terbukti efektif untuk menurunkan berat badan jika dilakukan dengan benar. Namun, tanpa aturan yang jelas, diet ini bisa saja gagal memberikan hasil yang diharapkan.

Agar diet IF berhasil, penting untuk menjaga keseimbangan dalam porsi makan, memastikan asupan kalori cukup, serta menghindari konsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan.

Salah satu makanan yang cocok untuk mendukung diet If yaitu Vitameal. Vitameal adalah produk nutrisi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi harian dengan cara yang mudah dan praktis.

Vitameal tersedia dalam bentuk bubuk yang mengandung campuran berbagai vitamin, protein, serat dan nutrisi penting lainnya. Produk ini sering kali digunakan sebagai pelengkap makanan untuk membantu tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Selain itu vitameal juga menyehatkan karena high nutrition yang berasal dari kombinasi fiber kompleks,  berbagai vitamin dan extra antioksidan (5 mixed berries) serta penggunaan healthy sugar (stevia). Kombinasi fiber kompleks dalam Vitameal akan membuat perut merasa kenyang lebih lama. 

Rasa manis dari Vitameal berasal dari gula alami yaitu stevia, sehingga mengandung 0 kalori. Sehingga makanan ini bisa dikonsumsi untuk mencegah diabetes atau membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Mengonsumsi Vitameal secara rutin juga mampu membantu menjaga berat badan supaya tetap stabil.

Cara mengonsumsi Vitameal cukup mudah. Cukup seduh menggunakan air hangat dan aduk. Kamu bisa mengonsumsi Vitameal sebanyak 2 kali sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah datangnya berbagai macam masalah kesehatan.

Yuk beli Vitameal sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

Tinggalkan komentar