5 Selera Musik Menentukan Kepribadian Seseorang Menurut Psikologi

Alifia Salsabila

Selera Musik Menentukan Kepribadian seseorang

K-pop, rock, klasik, atau dangdut? Setiap orang memiliki preferensi musik yang berbeda. Tapi, apakah kamu pernah berpikir bahwa genre musik yang kamu sukai bisa mengungkapkan banyak hal tentang dirimu? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa selera musik menentukan kepribadian seseorang loh. Yuk, kita bahas lebih dalam.

Benarkah Selera Musik Menentukan Kepribadian Seseorang?

vitameal

Apakah kamu sering memutar lagu yang sama berulang kali? Atau pernahkah kamu memperhatikan jenis musik yang paling sering kamu dengarkan, dan menyadari adanya kesamaan tema atau emosi di dalamnya? Menariknya, selera musik menentukan kepribadian seseorang.

Sebuah penelitian oleh Ravin Alaei dari Departemen Psikologi, Fakultas Seni dan Sains, University of Toronto, mengungkap bahwa kebiasaan mendengarkan musik tertentu setiap hari dapat memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang. Apakah kamu lebih condong menjadi pribadi optimis, pesimis, atau mudah bangkit dari kesedihan, semuanya dapat ditunjukkan melalui musik yang kamu pilih.

Musik Sebagai Cerminan Identitas Diri

Bagaimana selera musik menentukan kepribadian seseorang? Pada dasarnya, musik yang kita pilih adalah representasi dari selera pribadi dan cerminan pengalaman hidup. Lirik lagu yang kita dengarkan sering kali sesuai dengan situasi yang kita hadapi, perasaan yang kita alami, atau cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.

Misalnya, ketika seseorang sedang marah, sedih, kecewa, atau bahkan bahagia, mereka cenderung memilih lagu yang sesuai dengan emosinya pada saat itu. Hal ini menunjukkan bahwa genre musik yang sering didengarkan dapat mengungkapkan kepribadian seseorang.

Penelitian serupa yang diterbitkan dalam jurnal Plos One berjudul Musical Preferences are Linked to Cognitive Styles menunjukkan bahwa preferensi musik tidak hanya memengaruhi kepribadian tetapi juga cara kerja kognitif seseorang.

Musik juga berperan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas. Selain itu, musik menjadi alat yang menghubungkan individu ke dalam komunitas yang memiliki selera serupa. Dengan demikian, musik tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga memiliki fungsi psikologis, seperti:

1. Meningkatkan semangat kerja.

2. Merangsang kreativitas dan rasa ingin tahu.

3. Memperkuat suasana hati serta membantu mengekspresikan emosi tertentu.

Manfaat Belajar Mendengarkan Musik di Luar Preferensi

Meskipun mendengarkan musik favorit memberikan rasa nyaman dan memuaskan, mencoba mendengarkan musik yang tidak disukai ternyata juga memiliki manfaat. Musik yang berbeda dapat menciptakan rasa kebaruan yang merangsang kreativitas dan membuka perspektif baru.

Ketika kamu mendengarkan musik yang asing atau kurang sesuai dengan selera, otakmu diajak untuk memproses suara dan emosi dengan cara baru. Hal ini dapat membantu mengatasi kebuntuan ide, meningkatkan toleransi terhadap perbedaan, dan memahami mengapa orang lain menyukai genre tertentu.

Manfaat lainnya, mendengarkan genre musik yang tidak biasa juga dapat memperkaya pengalaman emosional dan kognitif. Sebagai contoh, seseorang yang cenderung mendengarkan musik yang sedih (mellow) mungkin dapat menjadi lebih optimis dan bersemangat jika mencoba musik yang memiliki lirik dan nada yang memotivasi.

Selera Musik Menentukan Kepribadian Seseorang Menurut Psikologi

vitameal

Musik memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membentuk dan mencerminkan diri kita. Setiap individu memiliki cara unik untuk terhubung dengan musik, sehingga tercipta selera musik yang beragam. Pilihan musik yang kita sukai bukan hanya sekadar tentang apa yang terdengar menyenangkan di telinga, tetapi juga cerminan mendalam dari kepribadian, nilai-nilai, hingga cara kita memahami dunia.

Menariknya, preferensi musik sering kali memberikan petunjuk tentang karakter seseorang. Musik menjadi alat yang dapat membantu kita memahami orang lain dengan lebih baik. Berikut penjelasannya lebih rinci:

1. Selera Musik Sebagai Cermin Kepribadian

Secara psikologis, selera musik seseorang kerap kali berkaitan erat dengan kepribadiannya. Misalnya penyuka musik klasik, jazz, atau folk sering kali dianggap kreatif, introspektif, dan cenderung berpikir mendalam. Penggemar musik pop atau elektronik umumnya adalah individu yang ceria, ekstrovert, dan suka bersosialisasi.

Pilihan musik yang terdengar sepele ternyata dapat memberikan wawasan tentang siapa diri kita sebenarnya. Dalam banyak hal, musik menjadi ekspresi bawah sadar dari karakter, suasana hati, atau bahkan prinsip hidup kita.

2. Musik Sebagai Bagian dari Identitas

Banyak orang merasa bahwa lagu-lagu tertentu “menggambarkan” siapa mereka. Musik menjadi medium yang mewakili kepribadian, emosi, dan nilai hidup seseorang. Ini bukan hanya soal melodi atau lirik, tetapi tentang bagaimana musik mampu menggambarkan pengalaman pribadi dan perasaan kita yang paling dalam.

Selera musik juga sering kali mencerminkan nilai-nilai yang kita pegang. Ketika seseorang mengalami perubahan besar dalam hidupnya, preferensi musiknya juga dapat berubah. Perubahan ini menunjukkan bagaimana musik selaras dengan evolusi identitas dan pandangan hidup kita.

3. Selera Musik yang Berkembang Seiring Waktu

Selera musik tidaklah stagnan; ia berubah seiring dengan usia dan pengalaman hidup seseorang. Anak muda biasanya tertarik pada musik yang energik dan penuh semangat, mencerminkan fase hidup yang dinamis. Orang dewasa lebih cenderung menyukai musik yang tenang dan reflektif, sejalan dengan kebijaksanaan dan kedewasaan mereka.

Faktor biologis seperti penurunan kemampuan pendengaran juga dapat memengaruhi pilihan musik. Selain itu, musik yang pernah kita dengarkan di masa lalu sering kali membawa kenangan emosional yang kuat. Nostalgia yang muncul saat mendengarkan musik tertentu menunjukkan jejak emosional yang telah ditinggalkan oleh lagu-lagu tersebut.

4. Konteks Mempengaruhi Pilihan Musik

Konteks memainkan peran penting dalam menentukan musik yang kita pilih. Pilihan musik sering kali didasarkan pada suasana hati, aktivitas, atau situasi tertentu. Saat berolahraga, kita cenderung memilih lagu dengan ritme cepat dan energi tinggi. Ketika belajar atau bersantai, musik lembut atau instrumental menjadi pilihan favorit.

Selain suasana hati, waktu dalam sehari juga memengaruhi preferensi musik. Contohnya, musik dengan nada tenang sering didengarkan di malam hari, sementara lagu-lagu yang membangkitkan semangat populer di pagi atau siang hari.

5. Familiaritas Meningkatkan Kesukaan Terhadap Musik

Semakin sering kita mendengar sebuah lagu, semakin besar kemungkinan kita akan menyukainya. Hal ini menjelaskan mengapa lagu-lagu yang sering diputar di radio atau media sosial cenderung lebih mudah diingat dan akhirnya kita nikmati.

Pada awalnya, lagu tersebut mungkin terasa biasa saja atau bahkan tidak menarik, tetapi seiring waktu, akumulasi familiaritas membuat kita mulai menikmatinya. Selain itu, wawasan atau pengetahuan tentang musik dapat memperluas apresiasi kita terhadap genre atau lagu yang sebelumnya kurang kita sukai. Dengan mempelajari musik dari berbagai budaya atau memahami makna mendalam di balik sebuah lagu, kita dapat menghargai musik tersebut dengan cara yang baru.

Kepribadian Berdasarkan Genre Musik

Musik adalah cerminan kepribadian seseorang, dan genre yang disukai sering kali memberikan wawasan tentang karakteristik utama seseorang. Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam tentang berbagai genre musik dan kepribadian yang biasanya diasosiasikan dengannya:

1. Musik Pop

vitameal

Pecinta musik pop sering dikenal sebagai pribadi yang ekstrovert, jujur, dan konvensional. Mereka cenderung bekerja keras untuk mencapai tujuan, menunjukkan dedikasi tinggi, dan memiliki kepercayaan diri yang baik. Namun, menurut penelitian, meskipun mereka memiliki harga diri yang tinggi, mereka umumnya dianggap kurang kreatif dan cenderung lebih gelisah dibandingkan dengan pecinta genre musik lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecenderungan musik pop yang sering kali mengikuti pola mainstream yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

2. Musik Rap atau Hip Hop

Bertentangan dengan stereotip umum bahwa rap bersifat agresif atau kasar, penelitian menunjukkan bahwa penggemar rap tidak menunjukkan sifat-sifat tersebut. Sebaliknya, mereka cenderung memiliki harga diri yang tinggi dan bersifat lebih terbuka terhadap pengalaman baru dibandingkan dengan penggemar genre lain. Ini mencerminkan bagaimana genre ini mampu menyalurkan ekspresi diri secara autentik dan energik.

3. Musik Country

Pecinta musik country biasanya dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras, ramah, dan konservatif. Mereka memiliki sifat konvensional yang sering kali mencerminkan nilai-nilai tradisional. Walaupun lirik musik country sering membahas tema patah hati atau kehilangan, penggemarnya menunjukkan stabilitas emosional yang baik. Namun, mereka cenderung lebih rendah dalam hal keterbukaan terhadap pengalaman baru, mencerminkan sifat mereka yang lebih berorientasi pada kenyamanan dan rutinitas.

4. Musik Rock atau Heavy Metal

vitameal

Meskipun musik rock dan heavy metal sering diasosiasikan dengan kemarahan, pemberontakan, dan agresi, penelitian mengungkapkan bahwa penggemar genre ini justru memiliki sifat yang lembut, kreatif, dan cenderung tertutup. Mereka sering menikmati introspeksi mendalam melalui lirik dan melodi yang kompleks. Namun, penggemar rock dan metal juga diketahui memiliki harga diri yang lebih rendah, yang mungkin mencerminkan hubungan emosional mereka dengan tema-tema gelap yang sering ada dalam genre ini.

5. Musik Indie

Penggemar musik indie biasanya memiliki kepribadian yang introvert, intelektual, dan kreatif, tetapi sering kali kurang termotivasi untuk bekerja keras dibandingkan penggemar genre lain. Mereka cenderung pasif dalam menghadapi situasi dan sering kali berjuang dengan kecemasan serta harga diri yang rendah. Musik indie, yang sering memiliki lirik introspektif dan unik, mencerminkan preferensi mereka terhadap hal-hal yang tidak umum atau tidak konvensional.

6. Musik Klasik

Penikmat musik klasik cenderung tertutup, tetapi mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi. Selain itu, mereka memiliki harga diri yang sehat, yang mencerminkan penghargaan mereka terhadap kompleksitas dan keindahan musik klasik. Genre ini sering dipilih oleh mereka yang menyukai kesempurnaan, ketenangan, dan kedalaman emosional.

7. Musik Jazz, Blues, dan Soul

Penggemar musik jazz, blues, dan soul sering kali ekstrovert dengan tingkat harga diri yang tinggi. Mereka dikenal sebagai individu yang kreatif, cerdas, dan tenang. Musik dalam genre ini sering mencerminkan kompleksitas emosi dan kedalaman intelektual, yang menarik bagi mereka yang menghargai nuansa dan ekspresi mendalam. Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa penggemar musik ini sering menggunakan musik sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan membangun hubungan sosial.

Kesimpulan

Setiap genre musik membawa pesan dan emosi yang berbeda, mencerminkan karakteristik kepribadian penggemarnya. Musik tidak hanya menjadi cerminan dari siapa kita, tetapi juga alat untuk memahami diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain di sekitar kita. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi musik kita memiliki peran yang lebih besar dalam membentuk dan mencerminkan identitas diri.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja sama Ahlinya.
//
dr.Mega
Online
|
//
Tanya?