5 Pola Makan yang Sehat untuk Penderita Hipertensi? Harus Tahu!

Alifia Salsabila

Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan yang semakin umum. Salah satu cara efektif untuk mengelola hipertensi adalah dengan mengatur pola makan. Makanan yang kita konsumsi memiliki peran penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Lalu bagaimana pola makan yang sehat untuk penderita hipertensi? Yuk, simak artikel berikut ini!

Definisi Hipertensi

Hipertensi, atau yang dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah suatu kondisi medis dimana tekanan darah seseorang mencapai atau melampaui angka 130/80 mmHg. Tekanan darah diukur berdasarkan dua angka: angka pertama (sistolik) menunjukkan tekanan saat jantung berdetak, sedangkan angka kedua (diastolik) mencerminkan tekanan ketika jantung beristirahat di antara detak. Ketika tekanan darah melampaui batas normal secara konsisten, hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi berpotensi menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, hingga kematian mendadak. Tekanan darah sendiri dapat diartikan sebagai tekanan atau gaya yang dihasilkan oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh darah utama, yaitu arteri. Kekuatan tekanan ini sangat bergantung pada resistensi atau kekakuan pembuluh darah dan intensitas kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Ketika pembuluh darah menyempit atau aliran darah meningkat, tekanan darah akan naik. Kondisi ini memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada organ seperti jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Oleh karena itu, penanganan hipertensi tidak hanya melibatkan pengembalian tekanan darah ke angka normal, tetapi juga pengawasan rutin dan penggunaan obat-obatan agar tekanan darah tetap terkontrol.

Penyebab Hipertensi

Penyebab hipertensi dapat bervariasi, dan dalam banyak kasus tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi terbagi menjadi dua kategori utama: hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer, juga dikenal sebagai hipertensi esensial, adalah jenis tekanan darah tinggi yang paling umum terjadi. Penyebab spesifik dari hipertensi primer tidak diketahui, tetapi kondisi ini berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetik, gaya hidup, pola makan, serta stres.

2. Hipertensi Sekunder

Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya atau kondisi tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Jenis ini cenderung muncul secara mendadak, termasuk pada anak-anak. Beberapa kondisi yang menjadi pemicu hipertensi sekunder meliputi:

  • Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal.
  • Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme.
  • Penyakit jantung bawaan sejak lahir.
  • Kelainan struktural pada pembuluh darah.
  • Efek penggunaan obat-obatan tertentu, seperti dekongestan, pil KB, dan kortikosteroid.
  • Sleep apnea obstruktif yang tidak diobati.
  • Konsumsi alkohol berlebihan atau penyalahgunaan narkotika.

Selain itu, emosi juga dapat memicu kenaikan tekanan darah sementara. Contohnya adalah fenomena yang dikenal sebagai “hipertensi jas putih” atau white coat hypertension, yaitu kondisi di mana tekanan darah meningkat saat seseorang merasa cemas ketika diperiksa di fasilitas kesehatan, tetapi kembali normal setelah mereka berada di rumah.

Gejala Hipertensi

vitameal

Hipertensi sering kali disebut sebagai silent killer karena banyak penderitanya yang tidak menyadari kondisi mereka hingga terjadi komplikasi serius. Pada tahap awal, hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik. Namun, ketika tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi, kondisi ini dapat berkembang menjadi krisis hipertensi (tekanan darah ≥ 180/120 mmHg), dengan gejala seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala berat.
  • Mimisan.
  • Nyeri dada.
  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau gelap.
  • Telinga berdenging.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Munculnya darah dalam urin.

Gejala-gejala tersebut menandakan bahwa tekanan darah sudah berada pada level yang berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera.

Bagaimana Pola Makan yang Sehat untuk Penderita Hipertensi?

vitameal

Pola makan memainkan peran penting dalam mengelola tekanan darah. Bagaimana pola makan yang sehat untuk penderita hipertensi?Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

1. Membatasi Asupan Garam

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi natrium yang tinggi, lebih dari 5 gram per hari, berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Garam berlebih memicu retensi cairan dalam tubuh yang meningkatkan volume darah. Penderita hipertensi disarankan mengonsumsi kurang dari 6 gram garam per hari, yang setara dengan satu sendok teh. Mengolah makanan sendiri adalah cara yang efektif untuk mengontrol asupan garam.

2. Menyesuaikan Jumlah Kalori

Asupan kalori yang seimbang membantu mencegah obesitas, salah satu faktor risiko hipertensi. Kebutuhan kalori individu bervariasi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat aktivitas. Misalnya, remaja laki-laki membutuhkan 2.000–3.000 kalori per hari.

3. Memilih Makanan Bergizi

Konsumsi makanan kaya protein seperti ikan, dada ayam, dan susu rendah lemak dianjurkan. Sumber karbohidrat sehat, seperti nasi merah dan gandum, juga bermanfaat.

4. Memperbanyak Sayuran

Sayuran, yang kaya serat dan nitrat, membantu menurunkan tekanan darah serta mencegah komplikasi seperti sembelit dan risiko kanker usus.

5. Mengurangi Konsumsi Minyak dan Gula

Minyak dan gula yang berlebihan memicu kolesterol tinggi dan obesitas, dua faktor yang memengaruhi hipertensi. Hindari makanan gorengan dan ganti dengan metode memasak seperti merebus atau memanggang.

Cara Efektif Mencegah Hipertensi

vitameal

Meskipun faktor keturunan dan usia tidak bisa dihindari, kamu masih dapat mengambil langkah untuk mengurangi risiko hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Pencegahan ini penting bagi siapa saja, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi terkena tekanan darah tinggi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan:

1. Mengonsumsi Makanan Rendah Lemak dan Kaya Serat

Pola makan sehat memiliki peran besar dalam menjaga tekanan darah tetap normal dan mencegah hipertensi. Pilih makanan yang rendah lemak serta tinggi serat, seperti:

  • Sereal, roti gandum, dan pasta gandum utuh
  • Susu dan yoghurt rendah lemak
  • Ayam tanpa kulit
  • Berbagai jenis buah-buahan segar
  • Aneka sayuran

Sebisa mungkin, hindari makanan yang digoreng atau yang mengandung minyak berlebihan, karena dapat memicu peningkatan tekanan darah.

2. Mengurangi Asupan Garam

Meskipun garam diperlukan untuk fungsi tubuh, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Batas konsumsi garam yang disarankan adalah kurang dari 2 gram per hari (sekitar 1 sendok teh). Untuk mengurangi risiko hipertensi, hindari:

  • Makanan cepat saji
  • Produk olahan seperti makanan kaleng dan makanan beku
  • Makanan yang diawetkan atau terlalu asin

3. Berolahraga Secara Rutin

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang kemudian meningkatkan risiko hipertensi. Dengan berolahraga minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu, kamu dapat menjaga berat badan ideal sekaligus mengontrol tekanan darah. Beberapa jenis olahraga yang disarankan meliputi:

  • Jalan santai atau jogging
  • Berenang
  • Bersepeda
  • Senam atau menari

4. Menjaga Berat Badan Ideal

vitameal

Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi hingga beberapa kali lipat. Untuk menghindarinya, lakukan pola makan sehat dan rutinitas olahraga teratur. Mempertahankan berat badan ideal tidak hanya menurunkan risiko tekanan darah tinggi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kamu secara keseluruhan. Salah satu menjaga berat badan ideal yaitu dengan pola makan yang sehat. Untuk menerapkan pola makan sehat, kamu bisa mulai mencobanya dengan konsumsi Vitameal.

Vitameal sebagai makanan tinggi nutrisi yang dapat dikonsumsi setiap hari. Sehingga vitameal dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sarapan, pendamping makan malam maupun camilan disela-sela makan.

Vitameal memiliki rasa yang unik, flavory, serta manis yang pas sehingga mematahkan asumsi makanan sehat itu tidak enak/tawar. Selain itu vitameal juga menyehatkan karena high nutrition yang berasal dari kombinasi fiber kompleks,  berbagai vitamin dan extra antioksidan (5 mixed berries) serta penggunaan healthy sugar (stevia). Yuk coba Vitameal sekarang!

5. Mengelola Stres

Stres dapat memicu peningkatan sementara tekanan darah karena pelepasan hormon stres, yang mempersempit pembuluh darah dan mempercepat detak jantung. Untuk mencegah hipertensi akibat stres, lakukan aktivitas yang membuat rileks, seperti:

  • Mendengarkan musik santai
  • Meditasi atau yoga
  • Beristirahat cukup

6. Memperbaiki Pola Tidur

Kurang tidur atau tidur tidak nyenyak dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Tidur berkualitas selama 7–8 jam setiap malam sangat penting untuk kesehatan. Beberapa tips untuk tidur lebih nyenyak meliputi:

  • Menciptakan suasana tidur yang tenang
  • Menghindari makan berat sebelum tidur
  • Membatasi tidur siang agar tidak lebih dari 30 menit

7. Menghindari dan Membatasi Alkohol

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah, yang akhirnya mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol hingga:

  • Kurang dari 2 gelas per hari untuk pria
  • Maksimal 1 gelas per hari untuk wanita

Menghindari alkohol sepenuhnya adalah pilihan terbaik untuk mencegah hipertensi.

8. Membatasi Asupan Kopi

Minum lebih dari 4 cangkir kopi sehari dapat meningkatkan tekanan darah pada sebagian orang. Kandungan kafein dalam kopi dapat memicu pelepasan hormon yang mempersempit pembuluh darah. Mengurangi konsumsi kopi, atau menggantinya dengan minuman tanpa kafein, dapat membantu mencegah tekanan darah meningkat.

9. Berhenti Merokok

Nikotin dalam rokok mempersempit pembuluh darah, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, berhenti merokok, termasuk menghindari vape dan asap rokok, adalah langkah penting dalam mencegah hipertensi.

10. Rutin Memeriksa Tekanan Darah

Memantau tekanan darah secara teratur memungkinkan kamu untuk mendeteksi hipertensi lebih dini. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah dengan tensimeter atau melalui layanan kesehatan oleh tenaga medis. Dengan mengetahui tekanan darah secara berkala, kamu dapat mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat mengurangi risiko hipertensi secara signifikan, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperpanjang usia.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja sama Ahlinya.
//
dr.Mega
Online
|
//
Tanya?