Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak dibicarakan, namun sayangnya juga dikelilingi oleh berbagai mitos diabetes yang menyesatkan. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap beberapa mitos seputar diet untuk penderita diabetes paling umum dan menggantinya dengan fakta-fakta. Memahami kebenaran tentang diabetes bukan hanya penting bagi mereka yang mengidapnya, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatan dan mencegah penyakit ini. Mari kita mulai dengan mengupas tuntas mitos seputar diet
Pengertian Diabetes

Diabetes mellitus adalah sebuah kondisi kronis yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar gula darah.
Masalah kesehatan ini juga bisa disebut sebagai gangguan metabolisme yang mempengaruhi cara tubuh memproses glukosa atau gula darah. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk gangguan jantung, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal.
Penyebab Diabetes
Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang menurun. Apabila kamu memiliki keluarga yang terkena diabetes, maka kemungkinan kamu juga terkena. Namun tak hanya itu saja, ada beberapa penyebab lainnya yang berisiko lebih tinggi untuk terkena diabetes seperti:
1. Kegemukan atau Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kemampuan insulin untuk bekerja dengan baik, menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif dan jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan ini. Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa secara efisien dan mengontrol berat badan.
3. Makan Tidak Sehat
Salah satu penyebab yang berisiko lebih tinggi terkena diabetes ada pola makan. Saat ini ada banyak sekali makanan dengan tinggi gula dan lemak. Jenis makanan inilah yang menyebabkan kadar gula darah lebih cepat meningkat.
4. Gaya Hidup
Selain pola makan, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab diabetes. Konsumsi alkohol, merokok dan begadang akan memperburuk kondisi kesehatan.
Mitos Seputar Diet untuk Penderita Diabetes
Berikut adalah beberapa mitos seputar diet untuk penderita diabetes yang sering beredar di masyarakat beserta fakta-faktanya:
Mitos Pertama: Diabetes pada Ibu Hamil Tidak Perlu Dianggap Serius, karena Akan Hilang Setelah Melahirkan

Pernyataan ini tidak benar. Faktanya, sekitar 50%-70% ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional (diabetes saat kehamilan) berisiko tinggi mengembangkan diabetes tipe 2 dalam waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. Jika tidak diobati, diabetes gestasional juga meningkatkan risiko anak yang dilahirkan untuk menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian dan pengobatan yang serius terhadap diabetes gestasional.
Mitos Kedua: Penggunaan Insulin Saat Hamil Akan Memberikan Dampak Buruk pada Bayi
Faktanya, insulin tidak memberikan dampak buruk pada bayi. Justru, kadar gula darah yang tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi. Insulin hanya sedikit sekali melewati plasenta, sehingga lebih aman dibandingkan obat diabetes oral. Penggunaan insulin penting untuk mengontrol kadar glukosa darah selama kehamilan jika pola makan sehat dan olahraga tidak cukup efektif.
Mitos Ketiga: Penyandang Diabetes Dapat Mengonsumsi Gandum tetapi Tidak Boleh Makan Nasi

Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Baik gandum maupun nasi memiliki kandungan karbohidrat sekitar 70% dan indeks glikemik yang mirip. Keduanya dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cara yang hampir sama. Oleh karena itu, penderita diabetes dapat mengonsumsi nasi maupun gandum dalam porsi terbatas sesuai anjuran.
Mitos Keempat: Penyandang Diabetes Tidak Boleh Makan Permen atau Cokelat
Faktanya, penderita diabetes tetap dapat menikmati makanan manis seperti permen, es krim, atau kue, selama dikonsumsi dalam porsi kecil dan hanya pada kesempatan tertentu. Kunci utamanya adalah pengelolaan diet yang tepat, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi berlebihan.
Mitos Kelima: Penyandang Diabetes Tidak Boleh Mengonsumsi Makanan Mengandung Starch seperti Pasta, Roti, Kentang, dan Mie
Faktanya, starch (tepung) adalah karbohidrat kompleks yang terdapat dalam berbagai makanan seperti pasta, kentang, dan roti. Orang dengan diabetes tetap dapat mengonsumsinya dalam porsi kecil. Pilihan seperti roti gandum, nasi merah, dan sayuran tinggi serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, penderita diabetes juga dapat menikmati makanan berkarbohidrat lain seperti buah, susu, yoghurt, dan kacang-kacangan. Penting untuk mengenali kadar karbohidrat setiap jenis makanan dan menyesuaikan porsinya.
Mitos Keenam: Penyandang Diabetes Tidak Boleh Berolahraga Terlalu Banyak karena Gula Darah Bisa Menjadi Sangat Rendah
Faktanya, penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat yang meningkatkan produksi insulin perlu menjaga keseimbangan olahraga, pola makan, dan pengobatan. Namun, olahraga sangat penting bagi penderita diabetes, terutama tipe 2, karena membantu mengontrol kadar gula darah, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Mitos Ketujuh: Diabetes Bukan Masalah Besar
Anggapan ini sangat salah. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, gagal ginjal, amputasi, serta meningkatkan risiko serangan jantung hingga dua kali lipat. Diabetes adalah salah satu dari delapan penyebab utama kematian di dunia.
Mitos Kedelapan: Orang dengan Diabetes Harus Menjalani Diet Khusus

Faktanya, penderita diabetes tidak memerlukan diet khusus. Diet sehat yang mengandung biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan menghindari lemak trans serta gula berlebih baik untuk semua orang. Penderita diabetes hanya perlu memantau kadar karbohidrat dan menjaga porsi makanan yang dikonsumsi.
Mitos Kesembilan: Makanan Berlabel ‘Ramah Diabetes’ atau ‘Bebas Gula’ Aman untuk Dikonsumsi
Tidak selalu benar. Banyak makanan berlabel “bebas gula” atau “ramah diabetes” tetap mengandung kalori, karbohidrat, dan gula tersembunyi. Bacalah label dengan teliti sebelum membeli produk-produk ini untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan kamu.
Mitos Kesepuluh: Olahraga Pasti Menurunkan Berat Badan
Olahraga tidak selalu menyebabkan penurunan berat badan karena aktivitas fisik membangun otot yang memiliki berat. Namun, olahraga sangat penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko serangan jantung. Manfaat olahraga jauh melampaui sekadar menurunkan berat badan.
Mitos Kesebelas: Penyandang Diabetes Tidak Bisa Menjadi Donor Darah
Faktanya, penderita diabetes tetap dapat mendonorkan darah asalkan kadar gula darahnya terkendali.
Mitos Keduabelas: Perempuan dengan Diabetes Tidak Disarankan untuk Hamil
Pernyataan ini keliru. Perempuan dengan diabetes tetap dapat hamil dan melahirkan bayi yang sehat, asalkan gula darah mereka terkontrol dengan baik sebelum dan selama kehamilan.
Dengan memahami fakta-fakta ini, penderita diabetes dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan seimbang tanpa harus terjebak oleh berbagai mitos yang menyesatkan.
Atasi Masalah Diabetes dengan Vitameal
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menyerang banyak kalangan dari muda hingga usia lanjut. Oleh karena itu penting untuk menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah datangnya diabetes. Pola hidup sehat bisa kita mulai dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti Vitameal.
Vitameal adalah daily meal nutrition (sereal sehat) dengan kombinasi fiber kompleks (serealia oat dan multigrain) sebagai sumber karbohidrat dan protein rendah kalori yang diperkaya dengan serat Psyllium Husk serta vitamin dan extra antioksidan yang bersumber dari mixed berry (raspberry, cherry, anggur hijau, dan blueberry).
Vitameal memiliki kandungan gula yang rendah dan rendah allergen dengan penggunaan susu kambing sehingga Vitameal aman dikonsumsi setiap hari. Vitameal bisa berperan sebagai pendamping pola makan sehat untuk memulai hidup sehat serta mengurangi resiko penyakit kronis yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat.