7 Mitos Fakta Minum Air Putih, Bisa Menurunkan Berat Badan!

Alifia Salsabila

Air putih, minuman sederhana yang kita konsumsi setiap hari. Namun, tahukah kamu bahwa banyak sekali mitos yang beredar tentang air putih? Mulai dari mitos minum air terlalu banyak bisa membuat tubuh kekurangan natrium hingga mitos air putih dapat membersihkan racun dalam tubuh. Lantas, mana yang mitos fakta minum air putih? Mari kita bongkar satu per satu dan temukan kebenarannya.

Mitos Fakta Minum Air Putih

Mitos Fakta Minum Air Putih

1. Mitos: Minum Air Dingin Membuat Gemuk

Ada anggapan bahwa minum air dingin dapat menyebabkan tubuh menjadi gemuk. Faktanya, setelah air dingin masuk ke dalam tubuh, suhu air akan disesuaikan dengan suhu sistem pencernaan tubuh, baik dengan cara menghangatkannya atau mendinginkannya. Oleh karena itu, suhu air sebelum diminum tidak memiliki pengaruh langsung terhadap proses penyerapan lemak atau berat badan.

Namun, dalam kondisi tertentu seperti setelah berolahraga, disarankan untuk menghindari air yang terlalu dingin atau terlalu panas. Hal ini karena suhu inti tubuh sedang meningkat akibat aktivitas fisik, sehingga minuman dengan suhu ruang (sekitar 15-21 derajat Celsius) lebih ideal untuk dikonsumsi demi kenyamanan tubuh.

2. Mitos: Air Alkali Lebih Baik Dibandingkan Air Biasa

Air alkali dikenal memiliki kadar pH tinggi, biasanya sekitar sembilan atau lebih, sehingga bersifat basa. Banyak yang percaya bahwa air alkali lebih baik karena dianggap sesuai dengan pH darah, tetapi kenyataan ini tidak sepenuhnya benar.

Air yang dikonsumsi manusia sebaiknya memiliki pH dalam rentang 6,5 hingga 8,5. Saat makanan atau minuman dengan pH apa pun masuk ke tubuh, proses pencernaan akan mengubahnya. Di lambung, air akan bercampur dengan asam lambung yang sangat asam, sehingga sifat alkalinya menjadi tidak relevan. Setelah itu, di usus dua belas jari (duodenum), cairan ini akan dinetralkan kembali oleh tubuh sebelum sari-sarinya diserap.

Dengan demikian, pH air yang diminum tidak memengaruhi pH darah secara langsung. Yang terpenting adalah air tersebut tidak merusak saluran pencernaan dan tetap bersih serta aman untuk dikonsumsi.

3. Mitos: Air dan Garam Membuat Otot Kering

Mitos Fakta Minum Air Putih

Istilah “otot kering” sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana serat otot terlihat jelas di bawah kulit, biasanya akibat rendahnya lapisan lemak tubuh. Namun, kondisi ini tidak ada hubungannya dengan konsumsi air atau garam.

Air putih dan garam justru memiliki peran penting dalam tubuh. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60-70 persen air, dan sel-sel tubuh mengandung hingga 75-80 persen air. Natrium dari garam juga memiliki fungsi vital dalam menjaga keseimbangan cairan, tekanan darah, dan fungsi otot. Karena itu, menghindari air putih atau garam dengan alasan mitos ini justru dapat merugikan kesehatan.

4. Mitos: Minum 8 Gelas Per Hari

Mitos Fakta Minum Air Putih

Anjuran untuk minum delapan gelas air putih per hari memang sering terdengar, tetapi jumlah ini tidak dapat diterapkan secara umum pada semua orang.

Kebutuhan air minum harian bergantung pada berbagai faktor seperti tingkat aktivitas, kondisi kesehatan, dan lingkungan tempat tinggal. Sebagai gambaran, rata-rata wanita membutuhkan sekitar 2,6 liter air per hari (setara dengan 8 gelas), sementara pria membutuhkan sekitar 3,7 liter (setara dengan 12 gelas).

Perhatikan juga asupan cairan dari makanan atau minuman lain seperti buah-buahan, teh, atau sup, karena ini turut menyumbang kebutuhan cairan harian.

5. Mitos: Kandungan Fluorida dalam Air Kemasan Tidak Berbahaya

Muncul kekhawatiran bahwa fluorida dalam air putih kemasan dapat membahayakan kesehatan. Padahal, fluorida adalah mineral alami yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Fluorida berfungsi melindungi gigi dari risiko karang gigi dan gigi berlubang. Kebutuhan fluorida harian bagi laki-laki dewasa adalah 4 miligram, sedangkan untuk perempuan adalah 3 miligram. Batas maksimal fluorida dalam air minum kemasan adalah 1,5 miligram per liter, sehingga kandungan fluorida dalam air kemasan biasanya aman untuk dikonsumsi selama tidak berlebihan.

6. Mitos: Banyak Minum Air Putih Membuat Kulit Lebih Halus

Mitos Fakta Minum Air Putih

Banyak yang percaya bahwa konsumsi air putih secara berlebihan bisa memperbaiki kondisi kulit. Kenyataannya, hubungan antara jumlah air minum dengan hidrasi kulit masih sulit dibuktikan.

Kulit yang kasar biasanya disebabkan oleh kurangnya kandungan air pada lapisan terluar kulit (epidermis). Meski begitu, kelembaban kulit lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebersihan kulit, paparan sinar matahari, dan jumlah kelenjar minyak, daripada konsumsi air putih.

Namun, saat tubuh dehidrasi, kulit bisa menjadi lebih kering. Oleh karena itu, menjaga asupan air tetap cukup penting untuk mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk menjaga kelembaban kulit.

7. Mitos: Minum Air Bisa Mengeluarkan Racun dari Tubuh

Pernyataan ini bukan mitos. Air putih memang berperan dalam proses pembuangan racun tubuh, meskipun tidak secara langsung menetralkan racun.

Ginjal memerlukan air untuk menyaring limbah metabolik dan racun dari tubuh. Jika asupan cairan tidak mencukupi, fungsi ginjal akan terganggu, sehingga racun dapat menumpuk. Sebaliknya, dengan asupan air yang cukup, ginjal dapat bekerja secara optimal untuk menghilangkan limbah dari tubuh.

Air Putih Dapat Turunkan Berat Badan Apakah Fakta?

Ketika merasa lapar, banyak orang cenderung langsung mengambil makanan untuk mengatasinya. Namun, rasa lapar yang dirasakan sebenarnya bisa jadi adalah rasa haus akibat dehidrasi ringan. Otak sering kali salah menafsirkan sinyal haus sebagai rasa lapar, sehingga kita justru makan ketika yang dibutuhkan tubuh sebenarnya hanya air. Inilah alasan mengapa minum air putih sering dikaitkan dengan penurunan berat badan.

Apa saja manfaat air putih yang berhubungan dengan penurunan berat badan? Berikut adalah penjelasan lebih rinci.

1. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Minum air putih dapat mempercepat metabolisme tubuh, yang berkontribusi dalam pengelolaan berat badan. Bagaimana hal ini terjadi? Minum air putih, terutama air dingin, dapat memicu termogenesis, yaitu proses tubuh menghasilkan panas untuk mengatur suhu cairan yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh. Proses ini membutuhkan energi, yang berarti tubuh membakar kalori. Semakin besar energi yang dikeluarkan tubuh untuk termogenesis, semakin efektif metabolisme berlangsung, sehingga membantu membakar lebih banyak kalori.

2. Mengurangi Konsumsi Kalori dari Minuman Manis

Air putih tidak mengandung kalori, sehingga menggantikan konsumsi minuman tinggi kalori seperti teh manis, kopi dengan gula, soda, atau minuman manis lainnya. Penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami obesitas dan mengganti minuman diet mereka dengan air putih mengalami penurunan berat badan yang lebih signifikan. Dengan demikian, mengurangi asupan kalori dari minuman manis dapat menjadi salah satu langkah mudah untuk menurunkan berat badan.

3. Memaksimalkan Performa Latihan Fisik

Hidrasi yang cukup sangat penting selama berolahraga. Air membantu melarutkan dan mendistribusikan elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium ke seluruh tubuh. Elektrolit ini berperan dalam menjaga fungsi otot dan saraf. Ketidakseimbangan elektrolit akibat dehidrasi dapat menyebabkan kram otot dan kelelahan.

Selain itu, tetap terhidrasi membantu menjaga volume darah yang cukup, yang mendukung kemampuan pembuluh darah di permukaan kulit untuk melepaskan panas melalui keringat. Jika tubuh tidak bisa membuang panas dengan baik, kita cenderung merasa cepat lelah. Dengan tetap terhidrasi, tubuh dapat mengurangi kelelahan selama olahraga, memungkinkan latihan yang lebih panjang dan intens, sehingga lebih banyak kalori yang terbakar.

4. Membantu Pembuangan Limbah Tubuh

Minum air putih memfasilitasi produksi urine, yang sebagian besar terdiri dari air, serta memperlancar pergerakan tinja. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, tinja akan tetap lunak, sehingga mempermudah proses pembuangan. Sebaliknya, dehidrasi dapat menyebabkan sembelit dan rasa kembung.

Selain itu, hidrasi yang optimal meningkatkan fungsi ginjal, membantu membuang bakteri berbahaya dari saluran kemih, dan mencegah pembentukan batu ginjal dengan menjaga urine tetap encer. Dengan demikian, konsumsi air putih yang cukup membantu tubuh secara keseluruhan bekerja lebih efisien dalam membuang limbah metabolik.

5. Menstabilkan Mood dan Mengurangi Stres yang Memicu Makan Berlebihan

Dehidrasi ringan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, pusing, kebingungan, dan perubahan suasana hati. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi juga dapat memicu perilaku makan berlebihan akibat ketidaknyamanan fisik.

Mood yang buruk karena dehidrasi juga dapat mengurangi motivasi untuk berolahraga atau membuat keputusan sehat lainnya. Dengan memastikan tubuh tetap cukup terhidrasi, seseorang dapat menjaga suasana hati yang stabil, meningkatkan motivasi, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan sebagai respons terhadap stres atau rasa lelah.

Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih?

Air putih dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh, yang terdiri dari berbagai jenis seperti air mineral, air keran, air isotonik, hingga air alkali. Berdasarkan Kepmenkes Nomor 907 Tahun 2002, air minum yang layak adalah air yang telah melalui proses pengolahan (atau tanpa pengolahan) dan memenuhi syarat kesehatan sehingga aman untuk langsung diminum. Para ahli merekomendasikan waktu-waktu tertentu untuk minum air agar tubuh tetap terhidrasi secara optimal:

  • Setelah bangun pagi: Minum 1-2 gelas air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama tidur.
  • Sebelum makan: Minum 1 gelas air sekitar 30 menit sebelum makan untuk membantu mengontrol porsi makan dan melancarkan pencernaan.
  • Setelah makan: Minum 1 gelas air untuk membantu proses pencernaan.
  • Sebelum dan setelah olahraga: Minum 1 gelas air 30 menit sebelum berolahraga untuk mencegah dehidrasi, serta minum lagi setelah selesai berolahraga untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat.
  • Menjelang sore: Minum 1 gelas air sebagai pengganti kopi atau teh untuk menjaga hidrasi tanpa menambah kalori.
  • Sebelum tidur: Minum 1-2 gelas air untuk menjaga hidrasi tubuh sepanjang malam.

Kesimpulan

Banyak mitos fakta minum air putih yang beredar, tetapi penting untuk memahami fakta berdasarkan penelitian ilmiah. Air putih memiliki banyak manfaat penting untuk tubuh, tetapi kebiasaan minum air juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Hindari membatasi konsumsi air atau garam tanpa alasan yang jelas, dan tetap jaga hidrasi untuk kesehatan yang optimal.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja sama Ahlinya.
//
dr.Mega
Online
|
//
Tanya?