Matcha telah meroket popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir, tak hanya sebagai minuman, tetapi juga sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan, mulai dari kue hingga es krim. Dikenal dengan warna hijau cerah dan cita rasa uniknya, teh hijau bubuk ini dipuji-puji karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Dari meningkatkan fokus hingga membantu metabolisme, matcha seolah menjadi superfood yang wajib ada dalam rutinitas harian.
Namun, di balik semua kebaikan yang dijanjikan, pernahkah kamu bertanya-tanya apakah ada batas konsumsi matcha? Seperti halnya segala sesuatu yang berlebihan, konsumsi matcha yang terlalu sering atau dalam jumlah yang tidak wajar ternyata bisa menimbulkan efek samping yang perlu kamu ketahui.
Artikel ini akan mengupas tuntas potensi efek samping konsumsi matcha terlalu sering, mulai dari masalah pencernaan hingga gangguan tidur, serta memberikan panduan tentang cara menikmati matcha dengan aman dan seimbang. Mari kita selami lebih dalam agar kenikmatan matcha kamu tidak berubah menjadi masalah kesehatan.
Apa Itu Matcha?

Matcha adalah jenis teh hijau bubuk yang berasal dari Jepang dan telah dikonsumsi selama berabad-abad dalam budaya tradisional Jepang, terutama dalam upacara minum teh. Tidak seperti teh hijau biasa yang diseduh dan daunnya dibuang, matcha dibuat dengan menggiling daun teh hijau berkualitas tinggi (tencha) menjadi bubuk halus, lalu diseduh langsung sehingga seluruh bagian daun dikonsumsi.
Karena metode konsumsinya yang unik ini, matcha menawarkan konsentrasi nutrisi dan senyawa aktif yang lebih tinggi dibanding teh hijau biasa. Matcha kini populer di seluruh dunia dan digunakan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga sebagai bahan tambahan dalam smoothie, kue, es krim, hingga makanan sehat.
Meski dikenal sebagai minuman sehat yang kaya antioksidan, konsumsi matcha secara berlebihan ternyata bisa menimbulkan efek samping, bahkan berisiko bagi kesehatan jika tidak diatur dengan bijak.
Kandungan Matcha
Matcha dikenal karena kandungan nutrisinya yang padat. Dalam satu sendok teh matcha, terkandung berbagai zat aktif yang memberi manfaat namun juga bisa memberi risiko jika dikonsumsi berlebihan. Berikut adalah kandungan utama matcha:
Katekin (Catechins): Senyawa antioksidan yang kuat, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki efek antikanker, anti-inflamasi, dan dapat membantu membakar lemak.
Kafein: Meski jumlahnya lebih rendah dari kopi, matcha tetap mengandung kafein dalam jumlah signifikan, sekitar 70 mg per cangkir. Kafein membantu meningkatkan kewaspadaan dan energi, tapi juga bisa memicu efek samping.
L-Theanine: Asam amino unik yang hanya ditemukan dalam teh. L-theanine membantu menenangkan sistem saraf dan menyeimbangkan efek kafein.
Vitamin dan Mineral: Matcha mengandung vitamin A, B1, B2, C, E, dan mineral seperti kalium, kalsium, dan zat besi.
Serat dan Klorofil: Karena matcha adalah daun teh utuh, kandungan serat dan klorofilnya tinggi, yang baik untuk detoksifikasi.
Meski kandungan tersebut memberikan banyak manfaat, konsumsi yang terlalu sering atau dalam jumlah besar dapat memberikan tekanan berlebih pada tubuh, terutama organ seperti liver, ginjal, dan sistem kardiovaskular.
Efek Samping Konsumsi Matcha Terlalu Sering
Meski matcha dikenal sebagai superfood dan minuman sehat, konsumsi matcha terlalu sering atau dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, terutama karena tingginya konsentrasi kafein dan senyawa aktif lainnya.
1. Gangguan Pencernaan

Katekin dan kafein yang terkandung dalam matcha dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong atau terlalu sering. Ini bisa menyebabkan mual, mulas, atau ketidaknyamanan lambung.
2. Gangguan Tidur dan Kecemasan

Matcha mengandung kafein yang dapat menstimulasi sistem saraf. Jika dikonsumsi terlalu banyak, apalagi pada malam hari, matcha bisa menyebabkan insomnia, jantung berdebar, dan rasa cemas berlebihan.
3. Beban pada Hati (Liver)
EGCG, senyawa antioksidan utama dalam matcha, dapat membebani hati jika dikonsumsi dalam jumlah sangat besar. Dalam beberapa studi, konsumsi suplemen teh hijau dosis tinggi dikaitkan dengan risiko kerusakan hati.
4. Penyerapan Nutrisi Terganggu
Katekin bisa menghambat penyerapan zat besi non-heme (dari tumbuhan). Jika kamu sering minum matcha bersamaan dengan makanan utama, bisa terjadi gangguan penyerapan nutrisi penting.
5. Risiko Hipertensi
Meskipun matcha dikenal membantu menjaga kesehatan jantung, konsumsi berlebihan justru bisa berdampak sebaliknya terutama karena kandungan kafein yang memicu peningkatan tekanan darah.
Efek Samping Matcha Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Hipertensi

Salah satu efek samping paling serius dari konsumsi matcha terlalu sering adalah potensi meningkatkan tekanan darah, atau yang dikenal sebagai hipertensi.
Kafein dalam matcha, meskipun lebih seimbang dibanding kopi karena disertai L-theanine, tetap dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah, terutama jika dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap kafein atau mereka yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.
Berikut ini penjelasan bagaimana matcha bisa berkontribusi terhadap hipertensi:
1. Kafein dan Tekanan Darah
Kafein dapat menyempitkan pembuluh darah dan merangsang produksi hormon adrenalin. Hal ini meningkatkan detak jantung dan tekanan darah secara sementara. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar secara rutin, efek ini bisa menjadi permanen pada individu tertentu.
2. Efek Sinergis dengan Stres
Konsumsi matcha dalam kondisi stres atau saat kurang tidur justru memperkuat efek negatif kafein. Dalam kondisi ini, tekanan darah dapat melonjak lebih tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Efek Jangka Panjang
Studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein tinggi dalam jangka panjang dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap regulasi tekanan darah, terutama pada lansia atau orang dengan gaya hidup sedentari.
Oleh karena itu, bagi mereka yang rentan terhadap tekanan darah tinggi atau memiliki riwayat hipertensi keluarga, konsumsi matcha sebaiknya dibatasi. Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 1–2 cangkir matcha per hari.
Konsumsi Vitameal untuk Mencegah Hipertensi
Untuk membantu menjaga tekanan darah tetap stabil, selain mengatur asupan kafein dan konsumsi matcha, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menambahkan makanan fungsional seperti Vitameal ke dalam pola makan harian.
Vitameal adalah minuman nutrisi seimbang yang diformulasikan untuk menunjang kesehatan jantung, menurunkan risiko hipertensi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian secara praktis.
Keunggulan Vitameal untuk Mencegah Hipertensi:
1. Rendah Natrium dan Lemak Jenuh: Vitameal mengandung kadar natrium yang rendah dan tidak mengandung lemak jenuh berlebih, dua faktor utama pemicu hipertensi.
2. Tinggi Kalium dan Magnesium: Kalium membantu menyeimbangkan tekanan darah dengan menetralkan efek negatif natrium. Magnesium mendukung fungsi pembuluh darah yang sehat dan mencegah kejang otot jantung.
3. Kandungan Serat Tinggi: Serat membantu menurunkan tekanan darah dengan menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
4. Kaya Antioksidan Alami: Vitameal mengandung antioksidan seperti vitamin C, E, dan senyawa tumbuhan lainnya yang membantu melawan peradangan dan stres oksidatif , dua hal yang bisa memperburuk hipertensi.
5. Mudah Dicerna dan Praktis: Dengan format minuman, Vitameal cocok untuk dikonsumsi di pagi hari sebagai sarapan sehat atau pengganti makan malam ringan yang tetap bergizi.
Cara Konsumsi:
- Cukup larutkan 2 sendok makan Vitameal ke dalam segelas air hangat.
- Konsumsi satu hingga dua kali sehari untuk hasil optimal, terutama bagi yang sedang menjaga tekanan darah atau ingin menurunkan risiko hipertensi.
Kesimpulan
Matcha adalah minuman yang kaya manfaat jika dikonsumsi secara bijak. Mengandung antioksidan tinggi, kafein, dan berbagai nutrisi lainnya, matcha dapat mendukung metabolisme, meningkatkan energi, dan menenangkan pikiran. Namun, efek samping konsumsi matcha terlalu sering tidak boleh diabaikan. Salah satu risiko paling nyata adalah peningkatan tekanan darah yang bisa berujung pada hipertensi jika tidak diwaspadai.
Agar tetap mendapatkan manfaat tanpa risiko, konsumsi matcha sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 1–2 cangkir per hari, terutama bagi individu dengan sensitivitas terhadap kafein atau riwayat hipertensi.
Sebagai tambahan pencegahan, kamu bisa mengonsumsi Vitameal, minuman bergizi yang diformulasikan untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Dengan gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan pilihan konsumsi cerdas seperti Vitameal, risiko hipertensi dapat ditekan sejak dini.
Ingat, sehat itu pilihan. Bijaklah dalam mengonsumsi matcha, dan imbangi dengan asupan yang mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.







