Obesitas dan diabetes merupakan dua kondisi kesehatan yang sering kali terkait erat satu sama lain. Hubungan antara kedua kondisi ini menjadi semakin penting untuk dipahami karena prevalensi keduanya terus meningkat secara global.
Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta obesitas menyebabkan diabetes, faktor risiko yang mempengaruhi keduanya, dan pentingnya pencegahan untuk mengurangi risiko terkena kedua kondisi ini.
Hubungan antara Obesitas dan Diabetes
Dalam masyarakat banyak yang meyakini jika obesitas menyebabkan diabetes. Lalu apa hubungan antara obesitas dengan diabetes?
Obesitas dan diabetes saling terkait dalam sebuah hubungan yang kompleks. Obesitas, terutama obesitas abdominal atau kelebihan lemak di sekitar perut, diketahui menjadi faktor risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Kelebihan lemak visceral, yang terkumpul di sekitar organ-organ dalam tubuh, dapat mengganggu fungsi insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin, kadar gula darah dapat meningkat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Sebaliknya, diabetes juga dapat memperburuk kondisi obesitas. Kadar gula darah yang tinggi dalam diabetes dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan keinginan untuk makan lebih banyak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan penambahan berat badan.
Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati diabetes, seperti insulin dan sulfonilurea, dapat menyebabkan peningkatan berat badan sebagai efek sampingnya.
Benarkah Obesitas Menyebabkan Diabetes?
Apakah obesitas menyebabkan diabetes? Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika hubungan antara obesitas dan diabetes adalah kompleks dan saling memengaruhi.
Artinya jawaban dari pernyataan “Apakah obesitas menyebabkan diabetes?” adalah iya. Saat seseorang mengonsumsi banyak makanan dengan tinggi lemak dan gula akan menjadi obesitas menyebabkan diabetes.
Memahami faktor risiko yang terkait dengan kedua kondisi ini serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil adalah langkah penting dalam mengurangi prevalensi obesitas dan diabetes secara global.
Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan menjalani pengelolaan yang tepat, kita dapat membantu melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari risiko obesitas menyebabkan diabetes.
Faktor Risiko
Ada sejumlah faktor risiko bersama yang mempengaruhi terjadinya obesitas dan diabetes. Faktor-faktor ini mencakup:
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
- Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup yang kurang aktif atau kurang bergerak meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan obesitas atau diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kedua kondisi ini.
- Kebiasaan merokok: Merokok tidak hanya meningkatkan risiko diabetes tipe 2, tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada beberapa individu.
- Kurangnya tidur: Kurang tidur atau gangguan tidur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes.
Pencegahan dan Pengelolaan
Pencegahan menjadi kunci dalam mengatasi hubungan antara obesitas dan diabetes. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah kedua kondisi ini termasuk:
- Menerapkan pola makan sehat: Memilih makanan yang rendah lemak jenuh, gula tambahan, dan tinggi serat dapat membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah.
- Meningkatkan aktivitas fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
- Menjaga berat badan yang sehat: Menjaga berat badan ideal dengan mengatur pola makan dan berolahraga secara teratur dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes.
- Rutin memeriksakan diri: Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi dan mengelola faktor risiko yang terkait dengan obesitas dan diabetes.
Selain upaya pencegahan, pengelolaan obesitas dan diabetes juga penting dalam mengurangi risiko komplikasi jangka panjang yang terkait dengan kedua kondisi ini. Ini termasuk penggunaan terapi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, pemantauan kadar gula darah secara teratur, dan menjalani gaya hidup sehat secara konsisten.
Cara Mencegah Obesitas
Dari penjelasan diatas, kita tahu jika obesitas menyebabkan diabetes. Adapun salah satu pencegahan untuk menghindari diabetes adalah dengan menerapkan pola makan sehat yang rendah gula supaya tidak terjadi obesitas diwaktu yang bersamaan.
Berikut ini cara mencegah obesitas yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Penuhi Asupan Protein Harian
Memenuhi kebutuhan protein harian dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Jika asupan protein mencukupi, metabolisme bisa meningkat hingga 80–100 kalori per hari.
Asupan protein yang cukup membuat kamu merasa kenyang lebih lama, sehingga nafsu makan berkurang. Selain itu, tubuh akan lebih optimal dalam menjalankan aktivitas.
2. Hindari Makanan Olahan
Menghindari makanan olahan yang tinggi gula, lemak, dan kalori sangat disarankan untuk remaja yang mengalami obesitas.
Kamu juga perlu menjauhi karbohidrat olahan, seperti tepung putih, roti putih, nasi putih, soda, kue kering, pasta, dan sereal kemasan. Selain karbohidrat olahan, hindari juga makanan yang mengandung karbohidrat sederhana karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Kamu juga harus tahu 15 Minuman & Makanan Penyebab Diabetes yang Perlu Dibatasi, Sehingga bisa mencegah terjadinya resiko diabetes.
3. Batasi Asupan Gula
Mengonsumsi makanan atau minuman dengan tambahan gula dapat memicu penyakit berbahaya seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker. Oleh karena itu, perlu meminimalkan asupan gula tambahan untuk memperbaiki pola makan. Hindari minuman bersoda, jus buah kemasan, dan alkohol.
4. Cukupi Waktu Tidur dan Cairan Tubuh
Memastikan waktu tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga kestabilan berat badan. Kurang tidur membuat kamu lebih rentan mengalami kegemukan.
Selain tidur yang cukup, kamu juga perlu mengonsumsi banyak air putih. Minum 0,5 liter air putih dapat meningkatkan kalori yang dibakar oleh tubuh sebanyak 24–30 persen dalam satu jam setelah dikonsumsi.
5. Lakukan Diet Rendah Karbohidrat
Untuk mencegah obesitas menyebabkan diabetes perlu melakukan diet. Diet rendah karbohidrat sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Membatasi konsumsi karbohidrat membuat kamu lebih banyak mengonsumsi lemak sehat (HDL) dan protein.
Hal ini dapat mengurangi nafsu makan sehingga kamu tidak makan berlebihan. Jika dilakukan secara teratur, kamu bisa mengalami penurunan berat badan hingga tiga kali lebih besar.
6. Makan Secara Perlahan
Makan terlalu cepat membuat tubuh lambat menyadari jika sudah kenyang. Makan terburu-buru bisa menyebabkan kegemukan dibandingkan mereka yang makan perlahan.
Mengunyah makanan secara perlahan membantu kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori dan meningkatkan hormon yang memicu penurunan berat badan.
7. Sikat Gigi Setelah Makan
Menyikat gigi setelah makan bisa membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena menyikat gigi setelah makan membatasi keinginan untuk mengonsumsi camilan atau makan berlebihan, karena orang cenderung malas untuk menyikat gigi lagi setelah makan.
Itulah penjelasan mengenai hubungan obesitas menyebabkan diabetes. Keduanya merupakan kondisi kompleks dan saling berkaitan. Oleh karena itu tidak heran jika obesitas menyebabkan diabetes menjadi hal yang krusial.
Vitameal bukanlah makanan penyebab diabetes, justru Vitameal merupakan makanan yang cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Vitameal adalah daily meal nutrition (sereal sehat) dengan kombinasi fiber kompleks (serealia oat dan multigrain) sebagai sumber karbohidrat dan protein rendah kalori yang diperkaya dengan serat Psyllium Husk serta vitamin dan extra antioksidan yang bersumber dari mixed berry (raspberry, cherry, anggur hijau, dan blueberry).