Apakah Hipertensi Bisa Sembuh? Ini 5 Cara Mengelolanya!

Alifia Salsabila

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu kondisi medis yang umum terjadi di masyarakat. Namun, peningkatan tekanan darah sering kali dianggap sebagai masalah yang sepele karena biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga terjadi komplikasi serius. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang mengalami hipertensi adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah atau sphygmomanometer. Lalu, apakah hipertensi bisa sembuh secara total?

Sayangnya, tidak sedikit penderita hipertensi yang hanya mengonsumsi obat-obatan saat mengalami gejala tertentu, seperti sakit kepala. Padahal, sakit kepala yang dirasakan mungkin bukan merupakan gejala utama hipertensi, melainkan sudah menjadi komplikasi dari tekanan darah yang tidak terkontrol.

Apa Itu Hipertensi?

Apakah Hipertensi Bisa Sembuh

Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang lebih tinggi dari batas normal yang direkomendasikan. Tekanan darah terdiri dari dua jenis tekanan, yaitu tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan yang terjadi saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan ketika jantung berada dalam kondisi istirahat atau rileks sebelum kembali memompa darah.

Pada kondisi hipertensi atau tekanan darah tinggi, nilai tekanan sistolik mencapai atau melebihi 140 mmHg, sedangkan tekanan diastolik mencapai atau melebihi 90 mmHg. Jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik, hipertensi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, hingga masalah kesehatan lainnya yang dapat mengancam nyawa.

Penyebab Hipertensi

Hipertensi dapat dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan penyebabnya, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis hipertensi tersebut:

a. Hipertensi Primer

Hipertensi primer, juga dikenal sebagai hipertensi esensial, adalah jenis hipertensi yang penyebab pastinya tidak dapat diidentifikasi. Kondisi ini umumnya berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan sering kali terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor risiko, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu yang mendasarinya. Hipertensi ini biasanya berkembang secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder antara lain:

  • Obstruktif sleep apnea (OSA)
  • Gangguan pada ginjal
  • Tumor pada kelenjar adrenal
  • Gangguan pada kelenjar tiroid
  • Cacat bawaan pada pembuluh darah
  • Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, dan obat pereda nyeri
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang

Faktor Risiko Hipertensi

Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi. Faktor risiko ini dapat bersifat alami dan tidak dapat diubah, seperti usia, atau dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko hipertensi:

  • Berusia di atas 65 tahun
  • Mengonsumsi makanan tinggi garam secara berlebihan
  • Memiliki riwayat obesitas atau kelebihan berat badan
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi
  • Kurang mengonsumsi buah dan sayuran
  • Kurangnya aktivitas fisik dan jarang berolahraga
  • Mengonsumsi makanan atau minuman berkafein secara berlebihan
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak
  • Mengalami stres dalam waktu yang berkepanjangan
  • Menderita penyakit kronis tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau sleep apnea

Selain itu, kehamilan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada beberapa wanita. Pada anak-anak, hipertensi biasanya disebabkan oleh gangguan ginjal atau jantung yang bersifat bawaan.

Gejala Hipertensi

Apakah Hipertensi Bisa Sembuh

Hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami tekanan darah tinggi. Namun, pada beberapa kasus, penderita hipertensi dapat mengalami gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Mimisan
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri dada
  • Telinga berdengung
  • Sesak napas
  • Aritmia (gangguan irama jantung)

Pada kasus hipertensi yang lebih parah, gejala yang muncul dapat meliputi:

  • Rasa lelah yang berlebihan
  • Mual atau muntah
  • Kebingungan dan sulit berkonsentrasi
  • Perasaan cemas yang tidak wajar
  • Nyeri dada yang intens
  • Tremor atau kejang otot
  • Munculnya darah dalam urine

Apakah Hipertensi Bisa Sembuh?

Hipertensi bukanlah kondisi yang dapat disembuhkan secara total, tetapi dapat dikelola dengan baik agar tidak semakin memburuk dan menimbulkan komplikasi. Pengelolaan hipertensi dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memantau tekanan darah secara rutin. Jika tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi dapat semakin parah dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Mengelola Hipertensi untuk Hidup Lebih Sehat

Apakah Hipertensi Bisa Sembuh

Meskipun hipertensi tidak dapat disembuhkan secara permanen, kondisi ini dapat dikendalikan dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola tekanan darah agar tetap dalam batas normal:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan buah dan sayuran serta rendah lemak jenuh
  • Membatasi asupan natrium (garam) hingga maksimal 1 sendok teh (5 gram) per hari
  • Menghindari konsumsi alkohol
  • Menjaga berat badan ideal dan mencegah obesitas
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga, setidaknya 30 menit sehari selama lima hari dalam seminggu
  • Mengelola stres dengan baik melalui meditasi, relaksasi, atau aktivitas yang menyenangkan

Dengan menjaga pola hidup sehat dan mengikuti anjuran medis, penderita hipertensi dapat tetap hidup dengan kualitas yang baik serta mencegah risiko komplikasi yang dapat mengancam kesehatan mereka. Kamu juga bisa mengontrol gula darah dengan rutin konsumsi Vitameal setiap hari. Yuk coba Vitameal sekarang!

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja sama Ahlinya.
//
dr.Mega
Online
|
//
Tanya?