Di tengah tren gaya hidup sehat dan pola makan terkontrol, konsep “cheating day” atau hari lepas kendali dalam diet telah menjadi topik hangat.
Bagi sebagian, hari ini dianggap sebagai waktu untuk bersantai dari batasan ketat diet dan menikmati makanan favorit tanpa rasa bersalah.
Namun, seberapa efektif dan sehatkah praktik ini? Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang fenomena “cheating day”, mulai dari tips dan kesalahan saat cheating day.
Apa itu Cheating Day Diet?
Cheating day adalah hari dalam siklus diet kamu bisa istirahat atau boleh melakukan semua yang menjadi pantangan saat diet.
Jika saat diet kamu memiliki beberapa pantangan untuk tidak mengonsumsi jenis makan tertentu, maka pada waktu cheat day kamu bisa bebas mengonsumsi semua makanan tersebut dengan batas wajar.
Namun biasanya cheat day dilakukan hanya satu hari saja, setelah itu kamu kembali lagi menjalankan diet sesuai dengan aturan-aturan yang kamu terapkan. Namun sayangnya beberapa orang menganggap cheat day sebagai hari balas dendam, sehingga mengonsumsi makanan hingga berlebihan dan tidak kontrol.
Apabila setiap kali cheat day mengonsumsi banyak makanan secara berlebihan, maka hal itu justru akan merusak program diet yang sudah kamu jalani selama ini. Lalu apa saja kesalahan cheat day yang membuat diet gagal?
Kesalahan Cheat Day yang Bikin Gagal Diet
Umumnya saat seseorang mulai menerapkan program diet, tidak lupa juga meluangkan waktu untuk cheat day. Namun sebagian orang salah saat melakukan cheat day yang justru merusak diet. Adapun beberapa kesalahan cheat day yang merusak diet yaitu:
1. Terlalu Banyak Makan
Cheat day memang hari dimana kamu bebas mengonsumsi makanan, tapi bukan berarti kamu makan secara berlebihan ya. Saat cheat day kamu juga harus menjaga asupan makanan terutama makanan dengan tinggi lemak dan gula.
Jika kamu asal-asalan cheat day dan mengosumsi jumlah kalori yang berlebih dari batas normal, maka hal itu akan merusak diet kamu.
2. Cheat Day Terlalu Sering
Sebenarnya tidak ada aturan khusus mengenai waktu cheat day dan bisa kamu atur sendri jadwal untuk cheat day.
Namun waktu cheat day juga sangat memengaruhi program diet yang sedang kamu jalani. Jika kamu menjadwalkan waktu cheat day terlalu sering, contohnya seminggu tiga kali, maka ini akan membuat dietmu gagal total.
3. Makanan Sebagai Pelarian
Beberapa orang saat sedang sedih atau stress akan memilih makanan sebagai pelariannya. Hal ini terkadang menjadi alasan seseorang cheat day lebih dari sekali.
Oleh karena itu, saat diet sebaiknya melatih diri untuk mengelola emosi dengan hal yang lebih positif seperti olahraga, membaca buku, menonton tv dan lain-lain.
4. Jarang Olahraga
Tidak jarang saat sedang cheat day hanya fokus pada makanan saja dan lupa untuk olahraga. Jika dalam sehari cheat day mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi gula, maka nantinya akan terjadi penumpukan lemak jika tidak segera dibuang.
Salah satu upaya supaya tidak ada lemak yang menumpuk dalam tubuh yaitu dengan olahraga.
5. Tidak Melakukan Cheat Day Sama Sekali
Tidak sedikit orang yang menganggap jika ingin menurunkan berat badan dengan cara diet ketat tanpa cheat day. Namun faktanya, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan bertahap.
Oleh karena itu wajar saja jika tubuh diberikan waktu istirahat dari diet dengan cheat day. Dengan begitu kamu tetap bisa konsumsi makanan enak dan tidak merasa tersiksa saat diet.
Cara Mengatur Cheating Day
1. Hindari Konsumsi Sembarangan
Walau sesekali melakukan hari bebas diet tidak masalah, tetapi tetap perhatikan apa yang kamu makan. Pastikan asupan kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu. Prioritaskan makanan sehat seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan sumber protein.
2. Jangan Berlebihan
Meskipun boleh menikmati waktu istirahat dari pola makan tertentu, bukan berarti kamu boleh mengonsumsi makanan yang seharusnya dihindari dalam jumlah yang berlebihan.
Mengenali kebutuhan kalori harian dan mengatur pola makan selama hari bebas diet dapat membantu kamu mengendalikan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Kebutuhan kalori tiap individu bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti usia, tingkat aktivitas, berat badan, dan target penurunan berat badan yang ingin dicapai.
Jika kamu belum mengetahui kebutuhan kalori kamu, konsultasikan dengan dokter dan perhatikan informasi gizi pada makanan yang kamu konsumsi agar tidak melebihi batas kalori yang diperlukan saat hari bebas diet.
3. Dengarkan Isyarat Tubuh
Saat melakukan hari bebas diet, penting untuk tetap memperhatikan isyarat tubuh. Artinya, makanlah ketika merasa lapar dan hentikan makan ketika sudah merasa kenyang.
Penelitian menunjukkan bahwa memperhatikan intuisi tubuh dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk makan berlebihan, sehingga memudahkan kamu untuk tetap berpegang pada program diet yang sedang dijalankan.
4. Makan Perlahan
Tidak perlu terburu-buru saat makan. Menikmati setiap suap makanan secara perlahan dapat membantu program diet kamu berhasil. Cara ini dapat meningkatkan kadar hormon yang membuat kamu merasa kenyang, sehingga membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
5. Buat Alternatif Sehat untuk Makanan Favorit
Jika kamu menginginkan makanan tertentu saat hari bebas diet, cobalah untuk membuat versi yang lebih sehat. Misalnya, buatlah pizza menggunakan roti gandum dengan saus tomat buatan sendiri dan tambahan sayuran serta daging rendah lemak.
Kamu juga bisa membuat es krim dari susu rendah lemak dicampur dengan jus buah alami dan tambahan yogurt. Dengan demikian, kamu bisa menikmati makanan favorit kamu dengan tetap menjaga kesehatan tubuh.
Manfaat Cheat Day
Cheat day atau yang juga dikenal sebagai hari lepas kendali dalam pola makan, dapat memberikan beberapa manfaat potensial bagi seseorang yang menjalani program diet atau gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari praktik cheating day:
1. Meningkatkan Kestabilan Mental
Pola makan yang ketat dan terbatas dapat menyebabkan stres dan tekanan mental. Cheating day memberikan kesempatan bagi seseorang untuk merayakan pencapaian mereka dalam diet, mengurangi tekanan mental, dan memberikan rasa kenyamanan serta kebahagiaan.
2. Meningkatkan Motivasi
Menjalani diet yang sangat ketat dapat membuat seseorang merasa terkekang dan mudah merasa frustasi. Dengan adanya cheating day, seseorang memiliki sesuatu untuk dinantikan setiap minggunya, yang dapat meningkatkan motivasi untuk tetap konsisten dalam menjalani pola makan sehat.
3. Mencegah Penurunan Metabolisme
Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan penurunan metabolisme tubuh. Dengan mengkonsumsi lebih banyak kalori selama cheating day, tubuh akan mengalami lonjakan kalori yang dapat membantu menjaga tingkat metabolisme tetap tinggi.
4. Mengurangi Kehilangan Kekuatan
Pola makan yang sangat ketat dan terbatas mungkin tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk tubuh, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik. Cheating day memungkinkan seseorang untuk mengisi kembali energi dan nutrisi yang hilang selama periode diet.
Meskipun terdapat beberapa manfaat dari cheating day, penting untuk diingat bahwa praktik ini harus dilakukan dengan bijak dan seimbang.
Mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan selama hari lepas kendali dapat mengurangi hasil yang telah dicapai dalam diet, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk tetap memilih makanan dengan bijak dan tidak melupakan tujuan kesehatan dalam menjalani praktik cheating day.
Baca Juga: 20 Bahasa Gaul Ala Gen Alpha, Lengkap dengan Artinya!
Diet Sehat dengan Vitameal
Vitameal adalah daily meal nutrition (sereal sehat) dengan kombinasi fiber kompleks (serealia oat dan multigrain) sebagai sumber karbohidrat dan protein rendah kalori yang diperkaya dengan serat Psyllium Husk serta vitamin dan extra antioksidan yang bersumber dari mixed berry (raspberry, cherry, anggur hijau, dan blueberry).
Vitameal memiliki kandungan gula yang rendah dan rendah allergen dengan penggunaan susu kambing sehingga Vitameal aman dikonsumsi setiap hari.
Vitameal bisa berperan sebagai pendamping pola makan sehat untuk memulai hidup sehat serta mengurangi resiko penyakit kronis yang disebabkan pola hidup yang tidak sehat.