6 Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak, Hambat Tumbuh Kembang!

Alifia Salsabila

Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak

Zat besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang pertumbuhan, perkembangan otak, serta menjaga kesehatan darah. Anak-anak termasuk kelompok usia yang rentan mengalami kekurangan zat besi karena kebutuhan tubuhnya tinggi seiring pertumbuhan. Kekurangan zat besi tidak boleh dianggap sepele karena dapat mengganggu kesehatan jangka panjang. Artikel ini akan membahas secara lengkap akibat kekurangan zat besi pada anak, cara mencegah, serta langkah tepat mengatasi kondisi tersebut.

Apa Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak?

Zat besi merupakan mineral esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, namun sangat dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah, mengikat oksigen untuk diedarkan dari paru-paru ke seluruh tubuh, dan membantu menyimpan otot.

Bagi anak-anak, zat besi dibutuhkan untuk mendukung proses tumbuh kembang supaya tidak terhambat. Oleh karena itu, anak yang kekurangan zat besi akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan seperti:

1. Anemia Defisiensi Besi

Kekurangan zat besi pada anak-anak dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Kondisi ini berbahaya karena bisa memengaruhi kerja seluruh organ tubuh. Tak hanya itu saja, anemia defisiensi besi juga bisa memicu komplikasi serius seperti takikardia atau gagal jantung akibat terganggunya fungsi pemompaan darah.

2. Stunting

Zat besi sangat penting bagi anak-anak karena berperan penting dalam pertumbuhannya. Jika kekurangan zat besi, maka berisiko stunting. Kurangnya hemoglobin bisa menghambat oksigenasi dan metabolisme sel tubuh. Gangguan metabolisme pada anak bisa menyebabkan pertumbuhan tidak optimal hingga stunting.

3. Mudah Sakit

Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak

Salah satu peran zat besi yaitu meningkatkan sistem imun tubuh. Ketika anak kekurangan zat besi maka akan berpengaruh pada kesehatannya. Anak akan lebih mudah sakit karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Tubuh yang kekurangan zat besi artinya proses pembentukan hemoglobin akan terhambat. Hemoglobin berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Saat tubuh tidak cukup oksigen, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa bekerja dengan optimal. Hal inilah yang membuat anak rentan terhadap penyakit.

4. Sulit Belajar

Anemia defisiensi besi pada anak dapat membuat lemah daya tangkap, kesulitan memproses informasi, dan menghambat anak dalam membuat keputusan yang tepat. Karena zat besi berperan dalam pembentukan selubung saraf otak dan neurotransmitter, yaitu zat kimia yang menghantarkan pesan dari otak ke jaringan tubuh.

5. IQ Rendah

Kekurangan zat besi juga bisa memengaruhi perkembangan otak anak. Zat besi juga berperan dalam menjalankan fungsi memori dan kognitif. Kurangnya asupan zat besi pada anak akan menurunkan kemampuan berpikir dan konsentrasi. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa anak yang kekurangan zat besi memiliki IQ rendah.

6. Gangguan Perilaku

Anak yang kekurangan zat besi cenderung memiliki gangguan perilaku. Beberapa anak menunjukkan gejala mudah marah, gelisah, dan sulit tidur. Hal ini berhubungan dengan terganggunya fungsi otak akibat suplai oksigen yang tidak optimal.

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak

Pencegahan jauh lebih baik dibandingkan mengobati. Orang tua dapat membantu anak agar terhindar dari defisiensi zat besi dengan langkah-langkah berikut:

Berikan Pola Makan Bergizi Seimbang: Sajikan makanan yang kaya zat besi setiap hari, seperti daging merah tanpa lemak, hati ayam, ikan, kacang-kacangan, bayam, brokoli, dan tahu/tempe.

Kombinasikan dengan Sumber Vitamin C: Vitamin C membantu penyerapan zat besi lebih baik. Misalnya, sajikan jus jeruk bersama sarapan, atau tambahkan tomat pada menu sayuran anak.

Hindari Pemberian Susu Berlebihan: Meskipun susu baik untuk pertumbuhan, konsumsi berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi. Batasi sesuai anjuran usia anak.

Berikan Camilan Sehat: Pilih camilan yang juga mengandung zat besi, seperti kacang panggang, buah kering (kismis, kurma), atau biskuit sehat berbahan gandum utuh.

Pantau Status Gizi Anak Secara Rutin: Membawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan secara berkala penting untuk memantau berat badan, tinggi badan, dan kadar hemoglobinnya.

Dengan langkah sederhana ini, risiko kekurangan zat besi pada anak bisa dicegah.

Cara Mengatasi Kondisi Anak Kurang Zat Besi

Jika anak sudah terlanjur mengalami kekurangan zat besi, langkah cepat dan tepat perlu dilakukan agar kondisinya tidak semakin parah. Berikut cara mengatasinya:

Konsultasi ke Dokter

Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak

Orang tua harus segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan. Biasanya dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hemoglobin dan feritin (cadangan zat besi dalam tubuh).

Pemberian Suplemen Zat Besi

Jika kadar zat besi sangat rendah, dokter mungkin meresepkan suplemen zat besi. Pemberian ini harus sesuai dosis, karena kelebihan zat besi juga berbahaya bagi tubuh.

Perbaiki Pola Makan Anak

Perbanyak menu makanan kaya zat besi heme (dari hewan) yang lebih mudah diserap tubuh, seperti daging sapi, hati, dan ayam. Sertakan pula zat besi non-heme (dari nabati) seperti bayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Hindari Penghambat Penyerapan Zat Besi

Kurangi konsumsi teh, kopi, atau makanan tinggi kalsium bersamaan dengan makanan sumber zat besi karena bisa menghambat penyerapannya.

Bangun kebiasaan hidup sehat. Pastikan anak cukup tidur, rajin beraktivitas fisik, dan terhindar dari stres berlebihan. Kebiasaan sehat akan membantu tubuh lebih baik dalam memanfaatkan zat besi.

Pantau perkembangan anak. Setelah mendapat penanganan, orang tua perlu terus memantau apakah gejala anemia membaik, seperti anak lebih berenergi, wajah segar, dan jarang sakit.

Daftar Makanan Kaya Zat Besi yang Ramah untuk Anak

Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak

Sebagai orang tua tentunya harus peduli akan nutrisi anak supaya pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat. Salah satu upaya yang bisa Bunda lakukan untuk memenuhi asupan zat besi si kecil yaitu dengan memperhatikan makanannya. Berikut ini beberapa daftar makanan yang kaya akan zat besi.

Sayuran Kaya Zat Besi

  • Bayam: mudah diolah menjadi sup, tumisan, atau dicampur ke dalam omelet.
  • Brokoli: bisa dikukus dan disajikan sebagai camilan sehat atau dicampur ke dalam nasi goreng sehat.
  • Kacang panjang: kaya zat besi dan serat, cocok dijadikan sayur bening.
  • Kangkung: mudah ditemui, cepat dimasak, dan kaya zat besi non-heme.

Buah Kaya Zat Besi dan Vitamin C

  • Kismis dan kurma: mengandung zat besi, baik untuk camilan sehat.
  • Apel: membantu meningkatkan kadar hemoglobin.
  • Jeruk, stroberi, dan jambu biji: tinggi vitamin C, membantu penyerapan zat besi lebih baik.

Sumber Zat Besi dari Hewan (Heme Iron)

  • Daging sapi tanpa lemak: lebih mudah diserap tubuh, bisa dijadikan bakso homemade.
  • Hati ayam: sangat kaya zat besi, cocok dijadikan campuran bubur atau sup.
  • Ayam dan ikan: selain protein, juga mengandung zat besi untuk pertumbuhan.

Sumber Nabati Lain

  • Tahu dan tempe: mudah diolah, cocok untuk anak yang susah makan sayur.
  • Kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau): bisa dijadikan sup kacang merah atau bubur kacang hijau yang disukai anak-anak.
  • Sereal gandum utuh: banyak diperkaya zat besi tambahan, ideal untuk sarapan anak.

Dengan kombinasi makanan di atas, orang tua bisa membuat menu bergizi seimbang yang membantu mencegah sekaligus mengatasi risiko kekurangan zat besi pada anak.

Kesimpulan

Kekurangan zat besi pada anak bukan sekadar masalah gizi biasa. Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan fisik, perkembangan otak, sehingga menurunkan prestasi belajar anak. Namun, dengan pencegahan yang tepat melalui pola makan bergizi seimbang, konsumsi makanan kaya zat besi, dan pemantauan rutin, masalah ini bisa dihindari.

Jika anak sudah mengalami gejala kekurangan zat besi, orang tua harus segera mencari pertolongan medis agar penanganan lebih cepat dan tepat. Dengan begitu, anak bisa kembali sehat, aktif, dan tumbuh sesuai dengan tahapan usianya.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja...
//
CS Minvi
Online
|
//
Order Sekarang