5+ Komplikasi Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini

Alifia Salsabila

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga dapat memicu berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.

Komplikasi diabetes melitus mencakup berbagai kondisi medis yang dapat memengaruhi hampir seluruh organ tubuh, mulai dari masalah penglihatan hingga penyakit kardiovaskular.

Pentingnya pemahaman mengenai komplikasi diabetes melitus tidak bisa diremehkan, karena deteksi dan penanganan dini dapat mencegah kerusakan yang lebih parah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai komplikasi yang dapat timbul akibat diabetes melitus dan langkah-langkah pengobatannya untuk membantu penderita mengelola penyakit ini dengan lebih efektif.

Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Melitus, sering disebut sebagai diabetes saja, adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang.

Ini dapat terjadi karena produksi insulin yang tidak memadai oleh pankreas atau karena tubuh tidak merespons insulin dengan baik.

Jenis Diabetes Melitus

Diabetes ini memiliki tipe atau jenisnya yang dibedakan berdasarkan gejala dan pengobatannya, kenali jenis-jenis diabetes berikut ini:

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1

Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak menghasilkan cukup insulin. Ini disebabkan oleh kerusakan pada sel beta dalam pankreas yang biasanya menghasilkan insulin.

Diabetes tipe 1 umumnya muncul pada masa kanak-kanak atau remaja, tetapi bisa juga terjadi pada usia dewasa.

2. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 lebih umum daripada tipe 1. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin secara efisien, yang disebut resistensi insulin, dan produksi insulin oleh pankreas mungkin kurang atau normal. Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional terjadi saat seorang wanita mengalami peningkatan kadar gula darah selama kehamilan. Meskipun biasanya membaik setelah melahirkan, wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Komplikasi Diabetes Melitus yang Bersifat Mendadak

Komplikasi diabetes melitus dapat disebabkan oleh dua faktor utama, yakni peningkatan dan penurunan drastis kadar gula darah.

Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera karena jika tidak ditangani dengan cepat, dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran, serangan kejang, bahkan kematian.

Komplikasi diabetes melitus mendadak dapat dibagi menjadi tiga jenis:

1. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah turun secara drastis karena berbagai sebab, seperti tingginya kadar insulin dalam tubuh, penggunaan obat penurun gula darah yang berlebihan, atau keterlambatan dalam makan.

Gejalanya mencakup penglihatan kabur, detak jantung yang cepat, sakit kepala, gemetar, keringat dingin, dan pusing. Kadar gula darah yang terlalu rendah bahkan dapat menyebabkan pingsan, kejang, atau koma.

2. Ketosis Diabetik (KAD)

Ketosis diabetik adalah keadaan darurat medis yang disebabkan oleh peningkatan drastis kadar gula darah. Ini terjadi ketika tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi, sehingga mengubah lemak menjadi keton sebagai pengganti energi.

Tanpa penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan asam dalam darah, yang dapat mengakibatkan dehidrasi, koma, sesak napas, atau bahkan kematian.

3. Hiperosmolar State Hiperglikemik (HHS)

Kondisi ini juga merupakan keadaan darurat pada diabetes, dengan tingkat kematian mencapai 20%. HHS terjadi karena lonjakan kadar gula darah yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Gejala HHS meliputi haus yang berlebihan, kejang, kelelahan, gangguan kesadaran, hingga koma.

Baca Juga: 10 Mitos Diabetes Yang Harus Diluruskan dan Dipahami, Ketahui Fakta Tentang Diabetes

Komplikasi Diabetes Melitus Kronis 

komplikasi diabetes melitus

Komplikasi diabetes melitus jangka panjang pada diabetes melitus umumnya berkembang secara perlahan ketika kondisi tidak dikelola dengan baik.

Kadar gula darah yang tinggi yang tidak terkontrol dari waktu ke waktu meningkatkan risiko kerusakan serius pada organ tubuh.

Berikut beberapa komplikasi diabetes melitus kronis jangka panjang yang mungkin terjadi pada diabetes melitus:

1. Gangguan Mata (Retinopati Diabetik)

Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina mata, yang dapat menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan lainnya seperti katarak dan glaukoma. Deteksi dini dan pengobatan retinopati dapat mencegah atau menunda kebutaan, oleh karena itu, pemeriksaan mata secara rutin sangat dianjurkan.

2. Kerusakan Ginjal (Nefropati Diabetik)

Kerusakan pada ginjal, disebut nefropati diabetik, merupakan komplikasi diabetes melitus serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Kontrol ketat terhadap gula darah dan tekanan darah, bersama dengan pemberian obat-obatan dan pembatasan asupan protein, adalah langkah-langkah penting untuk mengelola risiko kerusakan ginjal.

3. Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)

Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf di tubuh, terutama pada kaki. Ini bisa menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Kerusakan saraf juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, menyebabkan masalah seperti gastroparesis. Pencegahan kerusakan saraf dengan mengontrol kadar gula darah adalah penting untuk mencegah gejala yang lebih serius.

4. Masalah Kaki dan Kulit

Kerusakan saraf dan pembuluh darah dapat menyebabkan masalah pada kulit dan luka yang sulit sembuh pada kaki. Penderita diabetes harus menghindari luka pada kaki dan menjaga kebersihan kulit dengan cermat.

5. Penyakit Kardiovaskular

Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung, stroke, dan penyempitan arteri. Kontrol gula darah dan faktor risiko lainnya adalah kunci untuk mencegah komplikasi kardiovaskular.

Komplikasi diabetes melitus dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, dan pengelolaan yang tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan jangka panjang. Selain pengobatan medis yang diresepkan, perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang dan olahraga teratur, juga dapat membantu mencegah komplikasi diabetes melitus.

Cara Mencegah Komplikasi Diabetes Melitus

komplikasi diabetes melitus

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Ketika gula darah tidak diserap dengan baik oleh sel-sel tubuh, dapat terjadi penumpukan glukosa dalam darah yang bisa menyebabkan berbagai gangguan dan komplikasi pada organ tubuh.

Untuk mencegah komplikasi diabetes melitus, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

1. Mengatur Pola Makan

Diabetes sangat dipengaruhi oleh pola makan seseorang. Mengonsumsi makanan dengan kandungan glukosa tinggi dan menjalani gaya hidup yang tidak aktif dapat memicu diabetes.

Oleh karena itu, hindarilah makanan dan minuman manis seperti permen, kue, dan minuman bersoda, serta sumber karbohidrat seperti nasi putih dan roti putih. Penderita diabetes juga sebaiknya menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh, seperti gorengan dan makanan cepat saji.

Sebagai alternatif, konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah, oatmeal, dan roti gandum. Anda juga bisa menambahkan tepung kelapa dalam diet harian, seperti pada nasi atau oat. Tepung kelapa kaya akan serat, rendah karbohidrat, dan bebas gluten, sehingga tidak mudah meningkatkan kadar gula darah.

2. Mengontrol Kadar Gula Darah

Menjaga kadar gula darah tetap terkendali adalah cara utama untuk mencegah komplikasi diabetes melitus. Ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Memantau kadar gula darah secara rutin (jika sedang menjalani terapi, pemantauan bisa dilakukan setiap bulan).
  • Minum obat atau menggunakan insulin sesuai anjuran dokter.
  • Menjaga pola makan yang sehat.

3. Olahraga Secara Teratur

komplikasi diabetes melitus

Olahraga dianjurkan untuk semua orang, termasuk penderita diabetes, karena selain menyehatkan, juga membantu menjaga berat badan tetap ideal. Penderita diabetes sebaiknya berolahraga minimal lima kali seminggu dengan durasi setidaknya 30 menit. Jenis olahraga yang direkomendasikan meliputi berjalan kaki, berenang, dan aerobik, yang juga baik untuk kesehatan jantung.

4. Rutin Periksa ke Dokter

Rutin memeriksakan diri ke dokter merupakan kunci untuk mencegah komplikasi diabetes melitus. Hal ini meliputi kunjungan rutin untuk memantau kadar gula darah, dan mengonsumsi obat atau insulin sesuai anjuran. 

Dokter biasanya juga akan memeriksa kondisi mata, saraf, dan jantung penderita diabetes. Pada mata, komplikasi yang dapat terjadi meliputi retinopati diabetik, katarak, dan glaukoma, yang semuanya dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

Vitameal Makanan Sehat untuk Diabetes

Vitameal adalah daily meal nutrition (sereal sehat) dengan kombinasi fiber kompleks (serealia oat dan multigrain) sebagai sumber karbohidrat dan protein rendah kalori yang diperkaya dengan serat Psyllium Husk serta vitamin dan extra antioksidan yang bersumber dari mixed berry. 

Vitameal memiliki kandungan gula yang rendah dan rendah allergen dengan penggunaan susu kambing sehingga Vitameal aman dikonsumsi setiap hari bagi penderita diabetes. 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Konsultasi Seputar Vitameal, Chat Langsung Aja sama Ahlinya.
//
dr.Mega
Online
|
//
Tanya?