Diabetes tipe 1, sering dikenal sebagai diabetes ketergantungan insulin, adalah kondisi kronis yang serius di mana pankreas tidak memproduksi cukup insulin.
Insulin, hormon penting yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa dalam darah, tidak dapat digunakan secara optimal oleh tubuh penderita diabetes tipe 1.
Akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah dan menyebabkan berbagai gejala serta komplikasi yang memerlukan penanganan medis seumur hidup.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, faktor risiko, serta cara pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe 1, memberikan wawasan penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang kondisi ini.
Pengertian Diabetes
Diabetes, atau diabetes mellitus, adalah kondisi medis kronis yang ditandai oleh tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam mengatur kadar gula darah. Terdapat beberapa jenis diabetes, salah satunya adalah diabetes tipe 1.
Pengertian Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1, juga dikenal sebagai diabetes ketergantungan insulin, adalah penyakit kronis di mana pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin.
Insulin diperlukan tubuh untuk mengatur glukosa (gula) dalam darah. Pada penderita diabetes tipe ini, glukosa tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh, menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe ini terjadi karena pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin, sehingga glukosa dalam darah tidak bisa masuk ke dalam sel.
Hal ini biasanya disebabkan oleh proses autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat. Pada diabetes tipe ini, sistem kekebalan merusak sel beta di pankreas, yang berfungsi memproduksi insulin.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan sel beta pankreas termasuk infeksi virus (seperti enterovirus, virus Epstein-Barr, virus rubella, rotavirus, dan virus gondongan), konsumsi obat-obatan tertentu, dan pengaruh gluten.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Diabetes Tipe 1 Dan Diabetes Tipe 2
Gejala Diabetes Tipe 1
Gejala diabetes tipe ini meliputi:
- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari (poliuria).
- Sering haus (polidipsia).
- Sering merasa lapar (polifagia).
- Penurunan berat badan meskipun pola makan tetap.
- Pandangan kabur.
- Kelelahan terus-menerus.
- Mudah terkena infeksi.
- Luka yang lama sembuh.
- Rasa kaku atau kesemutan pada kaki.
Gejala pada penderita diabetes tipe ini bisa muncul tiba-tiba, sehingga penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut.
Faktor Risiko Diabetes Tipe 1

Beberapa faktor risiko diabetes tipe ini meliputi:
Faktor Genetik
Seseorang dengan riwayat keluarga yang menderita diabetes tipe ini memiliki risiko lebih tinggi. Ini berkaitan dengan mutasi gen HLA yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak semua orangtua menurunkan penyakit ini kepada anak-anak mereka.
Faktor Geografis
Orang yang tinggal di daerah jauh dari garis khatulistiwa, seperti Finlandia dan Sardinia, lebih banyak terkena diabetes tipe ini. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya vitamin D dari sinar matahari, yang dapat memicu penyakit autoimun.
Faktor Usia
Penyakit ini paling sering terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun. Oleh karena itu penting untuk selalu cek kadar gula darah sejak dini untuk mencegah komplikasi pada diabetes.
Faktor Lainnya
Faktor lain yang dapat memicu diabetes tipe 1 termasuk mengonsumsi susu sapi pada usia dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta mengalami penyakit kuning saat lahir.
Cara Mencegah Diabetes Tipe 1
Diabetes disebabkan oleh resistensi insulin, yaitu kondisi di mana insulin tidak dapat digunakan secara optimal oleh sel-sel tubuh.
Padahal, insulin memiliki peran penting dalam mengatur kadar glukosa dalam darah dan menyediakan energi untuk sel. Pada penderita diabetes, glukosa dalam darah tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh, menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.
Namun, kamu masih dapat mencegah diabetes dengan menerapkan gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mencegah resistensi insulin. Berikut beberapa cara untuk mencegah diabetes sejak dini.
1. Rutin Berolahraga

Olahraga teratur dapat meningkatkan produksi insulin dan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin, sehingga kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik.
Selain itu, olahraga membantu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpan kelebihan glukosa sebagai cadangan energi dalam bentuk protein otot. Lakukan olahraga setidaknya 150 menit per minggu, dibagi menjadi 5 sesi atau 30 menit per sesi.
2. Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Obesitas adalah salah satu penyebab utama diabetes karena mengganggu metabolisme dan membuat sel tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.
Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara alami untuk mencegah diabetes, yang dapat dilakukan dengan mengatur asupan karbohidrat dan gula.
3. Menerapkan Pola Makan Sehat
Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, bergula tinggi, dan berlemak serta memilih makanan bernutrisi tinggi seperti protein, serat, dan vitamin adalah langkah penting dalam mencegah diabetes.
Perhatikan porsi makan untuk mengurangi asupan kalori yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, makan secara teratur dengan porsi yang cukup juga penting untuk mendukung pola makan sehat.
4. Melakukan Pengecekan Gula Darah Secara Berkala
Pemeriksaan gula darah rutin penting untuk memonitor kadar gula dalam tubuh dan mendeteksi diabetes lebih dini.
Jika kamu sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, lakukan pemeriksaan setahun sekali. Namun, jika memiliki riwayat diabetes atau risiko tinggi, lakukan pemeriksaan lebih sering.
5. Mengelola Stres

Stres dapat meningkatkan kadar gula darah melalui pelepasan hormon kortisol. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik adalah salah satu cara untuk mencegah diabetes.
Stres juga dapat mempengaruhi pola makan, menyebabkan asupan kalori berlebih. Latihan pengelolaan stres dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
6. Rajin Minum Air Putih

Menghindari minuman manis dan membiasakan minum air putih dapat menurunkan risiko diabetes. Air putih lebih baik untuk hidrasi tubuh dan dapat menurunkan kadar gula dalam darah, mendukung fungsi ginjal dan kesehatan sel-sel tubuh.
Biasakan membawa botol air putih dan menyediakan air putih di tempat yang mudah dijangkau.
7. Mempertahankan Kadar Vitamin D secara Optimal
Mengoptimalkan kadar vitamin D dalam tubuh dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, mengurangi risiko resistensi insulin. Sumber makanan tinggi vitamin D termasuk ikan salmon, yogurt, dan buah-buahan seperti alpukat.
8. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Perokok aktif memiliki risiko diabetes lebih tinggi sebesar 44%, dan risiko tersebut dapat meningkat hingga 61% jika konsumsi rokok melebihi 20 batang per hari. Menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah penting dalam mencegah diabetes.
Vitameal Makanan Sehat untuk Diabetes
Vitameal adalah daily meal nutrition (sereal sehat) dengan kombinasi fiber kompleks (serealia oat dan multigrain) sebagai sumber karbohidrat dan protein rendah kalori yang diperkaya dengan serat Psyllium Husk serta vitamin dan extra antioksidan yang bersumber dari mixed berry.
Vitameal memiliki kandungan gula yang rendah dan rendah allergen dengan penggunaan susu kambing sehingga Vitameal aman dikonsumsi setiap hari bagi penderita diabetes.