Gaya Hidup

11 Bahaya Konsumsi Gula Berlebihan, Bisa Mengancam Nyawa!

Written by

Di tengah peralihan musim kemarau ke musim hujan ini, curah hujan masih tergolong rendah sehingga matahari terasa sangat menyengat pada siang hari. Nah, kalau sudah begini, paling enak kalau minum yang dingin dan manis.

Tidak heran kalau kamu mungkin banyak menemukan banyak penjual es teh manis di pinggir jalan. Eitsss, es teh memang tidak berbahaya, namun bahaya konsumsi gula berlebih inilah yang mengancam kesehatanmu.

So, kali ini kita akan mengupas tentang bahaya konsumsi gula berlebihan agar kita lebih aware lagi mengenai segala risiko yang akan dihadapi di kemudian hari.

Okay, let’s start our discussion!

Manfaat Gula Untuk Tubuh

vitameal

Honestly, gula tidak selamanya berbahaya bagi tubuh. Sejatinya, tubuh memerlukan karbohidrat, termasuk gula, sebagai sumber energi.

Bagaimanapun, kini para produsen makanan pun menambahkan gula pada berbagai produk yang memicu lonjakan kadar gula dalam darah. Meskipun demikian, gula membawa manfaat bagi tubuh kita, lho.

Seperti yang kita tahu, karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi. Tubuh akan mencerna dan memecah karbohidrat menjadi glukosa sehingga dapat masuk melalui aliran darah.

For your information, glukosa memiliki peranan penting untuk menjaga kesehatan otak, sistem saraf pusat, dan memastikan sel darah merah berfungsi dengan baik.

Tubuh menjalankan mekanisme alaminya sendiri dalam menstabilkan kadar gula darah. Apabila kadar glukosa meningkat, maka tubuh akan meningkatkan produksi insulin. Meanwhile, tubuh akan menurunkan kadar hormon ketika kadar glukosa dalam tubuh rendah.

Perlu kamu ketahui, tubuh memerlukan kadar insulin yang sehat agar dapat berfungsi dengan baik. Ketika tubuh memproduksi insulin terlalu sedikit atau justru tidak berfungsi lagi, maka seseorang terancam terjangkit penyakit kronis diabetes.

Lantas, apakah tubuh memerlukan gula tambahan untuk bisa bertahan hidup?

Menurut American Heart Association, sebenarnya tubuh tidak memerlukan asupan gula tambahan sebab gula alami atau glukosa sudah terpenuhi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, misalnya fruktosa pada buah-buahan.

Kalaupun memang kita mengonsumsi makanan dengan gula tambahan, ada batas maksimum yang harus dipatuhi nih, guys. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan konsumsi gula harian adalah 50 gram gula per hari atau yang setara dengan 5-9 sendok teh.

Baca Juga: 15 Kesalahan Saat Diet Yang Perlu Kamu Waspadai

Akibat Konsumsi Gula Berlebihan Untuk Tubuh

vitameal

Ahli medis tidak melarang kita untuk sama sekali tidak mengonsumsi makanan atau minuman dengan gula tambahan. Benang merah di sini adalah bagaimana cara kita mengatur asupan gula harian yang masuk ke dalam tubuh.

Waspadai konsumsi gula berlebih agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Melansir dari laman Healthline, adapun beberapa akibat konsumsi gula berlebih untuk tubuh, di antaranya seperti:

1. Meningkatkan berat badan

Ahli medis mengatakan bahwa bahaya konsumsi gula berlebih adalah meningkatkan risiko kenaikan berat badan atau yang biasa disebut juga dengan obesitas.

Hal tersebut telah dibuktikan dalam studi penelitian yang rilis pada tahun 2020 berjudul The Dose Makes the Poison: Sugar and Obesity in the United States – A Review

Makanan dan minuman dengan gula tambahan yang mengandung fruktosa yang akan membuat kamu merasa mudah lapar dan menginginkan makanan manis terus menerus.

Kemudian, studi penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih mengakibatkan tubuh resisten terhadap leptin yang mana hormon tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatur rasa lapar dan memberitahu tubuh untuk berhenti makan.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Makanan tinggi gula telah dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung. For your information, penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. 

Dalam studi penelitian berjudul Association Between Added Sugar Intake and Risk of Four Different Cardiovascular Disease in a Swedish Population-Based Prospective Cohort Study menemukan bahwa mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko yang lebih besar terhadap perkembangan penyakit jantung dan komplikasi koroner dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lebih sedikit gula tambahan.

3. Berhubungan dengan munculnya jerawat

Makanan yang mengandung retinasi karbohidrat termasuk makanan dan minuman manis, dikaitkan dengan peningkatan risiko munculnya jerawat.

Makanan dan minuman manis berpotensi menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin yang menyebabkan peningkatan sekresi androgen, peradangan, dan produksi minyak yang mana itu semua berperan dalam pembentukan jerawat.

Studi penelitian berjudul Effects of Diet on Acne and Its Response to Treatment menyimpulkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi berkaitan dengan penurunan risiko munculnya jerawat. Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko munculnya jerawat.

4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Diabetes masuk dalam deretan penyebab kematian dan penurunan harapan hidup. Selama 3 dekade terakhir, prevalensi terjadinya diabetes meningkat dua kali lipat dan diperkirakan akan terus meningkat.

Sudah sejak lama penyakit kronis diabetes dikaitkan dengan konsumsi gula berlebihan seperti yang telah dibuktikan dalam jurnal penelitian yang berjudul Relationship between Added Sugars Consumption and Chronic Disease Risk Factors: Current Understanding.

5. Meningkatkan risiko kanker

Kanker menjadi salah satu bahaya konsumsi gula berlebihan. Melansir dari laman Healthline, konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko perkembangan jenis kanker tertentu.

Pertama, makanan dan minuman yang tinggi gula memicu obesitas yang secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker.

Kemudian, makanan manis juga meningkatkan risiko tubuh mengalami peradangan dan memungkinkan resisten insulin (tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup) terjadi. Keduanya berpotensi menyebabkan kanker berkembang di dalam tubuh.

6. Ancaman depresi

vitameal

Ketika makanan sehat membantu meningkatkan mood kamu, makanan manis dan makanan olahan justru berkontribusi pada perubahan emosi dan mood, nih.

Lebih parahnya lagi, makanan semacam itu berpotensi menyebabkan depresi baik pada wanita maupun pria, lho.

Dalam sebuah studi berjudul The Impact of Sugar Consumption on Stress, Driven Emotional, and Addictive Behaviour disimpulkan bahwa makanan tinggi gula dikaitkan dengan masalah memori, gangguan kognitif, serta gangguan emosional seperti depresi dan kecemasan.

7. Mempercepat proses penuaan pada kulit

Basically, penuaan pada kulit seperti kerutan dan garis halus merupakan hal yang lazim terjadi ketika seseorang mengalami pertambahan usia.

Namun, pemilihan makanan yang kurang baik dapat memperparah proses penuaan pada kulit. Mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat rafinasi  memicu produksi AGEs yang menyebabkan penuaan dini pada kulit.

Perlu kamu tahu, AGEs atau Advanced Glycation End Products adalah komponen yang terbentuk dari reaksi antara protein dan gula di dalam tubuh. Keduanya memegang peranan penting pada penuaan kulit.

8. Mempercepat penuaan sel

Pada kromosom kita, terdapat suatu struktur bernama telomer. Struktur tersebut dapat ditemukan pada ujung kromosom yang berfungsi menyimpan sebagian atau seluruh informasi genetik.

Peran telomer adalah sebagai pelindung yang mencegah kromosom menyatu atau mengalami kerusakan. Seiring bertambahnya usia, telomer akan berubah menjadi lebih pendek secara alami sehingga kerusakan sel tak terhindarkan.

Kendati demikian, gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan proses pemendekan telomer terjadi lebih cepat.

Studi penelitian berjudul Impact of Nutrition on Telomere Health: Systematic Review of Observational Cohort Studies and Randomized Clinical Trials menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa pemendekan sel yang berimbas pada penuaan sel merupakan salah satu bahaya konsumsi gula berlebihan.

9. Cepat lelah

Kaum jompo seringkali mengeluhkan ketidaknyamanan pada tubuh, salah satunya adalah tubuh mudah lelah. Nah, kamu harus berhati-hati sebab kondisi tersebut mungkin saja akibat dari konsumsi gula berlebihan nih, guys.

Seperti yang kita tahu, makanan yang tinggi gula mengakibatkan lonjakan kadar gula darah dan insulin yang menyebabkan tubuh terasa berenergi.

Namun, ketahuilah kalau peningkatan energi tersebut bersifat sementara. Kok bisa?

Jadi, makanan yang banyak mengandung gula namun minim protein, lemak, dan serat meningkatkan energi dalam waktu singkat dan langsung diikuti dengan penurunan gula darah secara tajam. Kondisi ini disebut dengan crash.

Itulah alasan mengapa tubuh kita mudah lelah padahal kita tidak kekurangan makanan sedikitpun.

10. Menyebabkan perlemakan pada hati

Saat ini, banyak jenis makanan yang menggunakan High Fructose Corn Syrup (HFCS) atau sirup jagung fruktosa tinggi. Umumnya, fruktosa digunakan sebagai pemanis pada permen, soda, dan masih banyak lagi.

Alih-alih dipecah dan dibawa oleh sel-sel di seluruh tubuh, fruktosa dipecah di dalam organ hati.  Pada hati, fruktosa diubah menjadi energi dan disimpan dalam bentuk glikogen.

Namun, hati hanya mampu menyimpan sejumlah glikogen sebelum melepaskannya dalam bentuk lemak.

Konsumsi gula berlebih dalam bentuk fruktosa akan menyebabkan perlemakan hati non-alkohol yang ditandai dengan pembentukan lemak berlebih di dalam hati. Inilah bahaya konsumsi gula berlebihan yang mengancam kesehatan di masa depan.

11. Gangguan kesehatan lainnya

Selain bahaya konsumsi gula berlebih di atas, tubuh kita juga berisiko mengalami gangguan lainnya yang tidak kalah berbahaya.

Adapun bahaya konsumsi gula berlebih lainnya yang perlu kita tahu, di antaranya meliputi:

  • Gangguan pada ginjal
  • Merusak gigi, misalnya gigi berlubang atau cavities
  • Memicu perkembangan asam urat atau gout
  • Mempercepat penurunan kognitif, seperti dementia (pikun), stroke, dan penyakit Alzheimer

Bukan bertujuan menakut-nakuti, mengetahui bahaya konsumsi gula berlebihan bertujuan membuat kita lebih ‘melek’ lagi mengenai kesehatan tubuh. Harapannya, kita bisa tetap beraktivitas dengan aman dan nyaman di masa tua.

Mulai sekarang, konsumsilah gula secukupnya sesuai dengan jumlah asupan gula harian yang direkomendasikan oleh para ahli. Selain membatasi jumlah asupan gula, kamu juga bisa mencari alternatif gula seperti halnya stevia.

Stevia adalah gula atau pemanis yang berasal dari tumbuhan Stevia rebaudiana. Stevia tidak mengandung kalori dan karbohidrat sehingga dinilai lebih baik daripada gula pada umumnya. Jenis gula yang satu ini aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Dewasa ini, terbilang sulit menemukan makanan atau minuman dengan pemanis stevia. Tapi, ada satu-satunya produk sereal yang menggunakan stevia sebagai pemanisnya nih, guys. Ya, Vitameal!

Sereal Vitameal terbuat dari bahan-bahan unggulan, mulai dari oat, multigrain, mix berries, buah-buahan, Psyllium husk, susu kambing Etawa, dan stevia.

Nah, buat kamu yang ingin mencoba mengurangi konsumsi gula tapi tetap ingin makan enak, pilih saja Vitameal. Selain itu, sereal yang satu ini cocok sekali buat kamu yang sedang ingin menjaga berat badan dan dan hidup sehat.

Yuk, hidup sehat dengan Vitameal!

Vitameal, your tasty healthy meal!

Tinggalkan komentar