Bagaimana ciri-ciri asam lambung naik saat puasa? Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh penderita asam lambung. Untuk mengetahuinya, simak artikel ini hingga selesai ya.
Apa yang Dimaksud dengan Asam Lambung?
Asam lambung, juga dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus. Ini dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Gejalanya umumnya mencakup nyeri ulu hati, nyeri dada bagian bawah, dan kadang-kadang perut.
Baca Juga: 6+ Menu Sahur dan Buka Puasa Sederhana Selama Sebulan, Harus Coba!
Meskipun gejalanya mirip dengan maag, namun keduanya merupakan penyakit lambung yang berbeda. Asam lambung atau GERD perlu diperhatikan karena bisa menyebabkan komplikasi serius dan memicu penyakit lain.
GERD sering kali terjadi pada individu dengan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, kondisi ini tidak boleh diabaikan karena bisa memperburuk masalah pencernaan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Apa Penyebab dari Asam Lambung?
GERD terjadi ketika sfingter esofagus atau otot yang menghalangi naiknya isi lambung, tidak berfungsi dengan baik atau melemah, sehingga isi lambung dapat naik ke esofagus atau kerongkongan.
Biasanya ketika menelan makanan, otot di dasar esofagus ini akan rileks kemudian menutup kembali setelah makanan atau minuman melewati kerongkongan.
Namun pada penderita GERD, sfingter esofagus melemah dan tidak dapat menahan naiknya asam lambung, menyebabkan iritasi dan peradangan.
Ada beberapa pemicu yang dapat membuat asam lambung naik. Salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat dan konsumsi makanan pedas serta berlemak secara berlebihan.
Konsumsi berlebihan makanan pedas dan berlemak dapat merangsang produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus.
Selain itu, minuman beralkohol dan kafein juga dapat melemahkan sfingter esofagus. Kebiasaan makan terburu-buru atau makan dalam porsi besar juga meningkatkan tekanan dalam perut, memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Selain gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu GERD atau asam lambung, antara lain:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Kehamilan pada wanita, yang dapat menekan perut
- Merokok, baik secara aktif maupun pasif
- Gastroparesis, kondisi dimana otot dinding lambung melemah
- Hernia hiatus, tonjolan dari lambung yang masuk ke dada
- Scleroderma, penyakit yang mengenai jaringan ikat
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti NSAID, antidepresan, obat asma, benzodiazepin, dan penghambat kalsium.
- Faktor genetik
- Konsumsi makanan asam, asin, atau berlemak
- Kebiasaan tidur setelah makan
- Masalah medis tertentu seperti celiac, diabetes, dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).
Gejala Asam Lambung
Gejala yang paling umum dari GERD adalah heartburn, yang dapat dijelaskan sebagai sensasi terbakar di dada. Ini terasa seperti nyeri terbakar di belakang tulang dada dan merambat ke atas menuju leher dan tenggorokan.
Ada juga sensasi makanan naik kembali ke mulut, meninggalkan rasa asam atau pahit. Heartburn biasanya muncul setelah makan, terutama lebih parah di malam hari atau saat berbaring.
Selain heartburn, gejala lain dari asam lambung termasuk:
1. Cepat merasa kenyang
Kondisi ini dapat terjadi ketika terdapat gangguan pada pergerakan lambung yang mengarahkan makanan ke usus.
Sebagai hasilnya, makanan yang dikonsumsi oleh seseorang dengan masalah asam lambung cenderung menumpuk di dalam lambung.
2. Frekuensi bersendawa meningkat
Refluks asam lambung dapat meningkatkan kecenderungan tubuh untuk menelan udara. Udara yang masuk ke saluran pencernaan, yang mengandung gas nitrogen dan oksigen, kemudian akan didorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar melalui mulut dalam bentuk sendawa.
3. Ketidaknyamanan pada tenggorokan
GERD dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan karena peradangan dan iritasi pada esofagus (kerongkongan).
4. Mual dan muntah
Sensasi asam bersama dengan seringnya bersendawa dan batuk akibat naiknya asam lambung dapat menyebabkan rasa mual dan bahkan muntah.
5. Bau mulut
Regurgitasi isi lambung dapat menyebabkan sensasi asam atau pahit di mulut yang menyebabkan bau napas yang tidak sedap.
6. Batuk tanpa dahak
Gejala ini dapat terjadi pada kasus penyakit asam lambung atau refluks asam yang sudah kronis atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Jika seseorang mengalami refluks asam lambung terutama pada malam hari, mereka mungkin juga mengalami:
- Batuk kronis.
- Radang pada pita suara (laringitis).
- Kemunculan atau memburuknya asma.
- Gangguan tidur.
Asam lambung juga bisa menyebabkan seseorang mengalami sesak nafas yang bahaya sebab dapat mengancam jiwa. Sesak nafas disebabkan karena asam lambung naik ke kerongkongan dan masuk ke paru-paru sehingga jalan pernafasan membengkak dan sulit untuk bernafas. Umumnya hal ini terjadi pada malam hari saat tidur.
Ciri Ciri Asam Lambung Naik Saat Puasa
Risiko asam lambung naik saat puasa cenderung meningkat sebab perut harus menahan tidak makan selama lebih 12 jam. Lalu bagaimana ciri-ciri asam lambung naik saat puasa?
1. Sensasi Terbakar pada Bagian Dada
Tanda asam lambung naik saat puasa yang paling umum adalah munculnya heartburn. Heartburn merupakan sensasi terbakar pada bagian dada. Hal ini terjadi karena cairan asam lambung merusak dinding kerongkongan.
Cara mengatasinya yaitu hindari berbaring atau tidur setelah makan sahur dan buka puasa. Saat akan tidur, pastikan posisi dada lebih tinggi dari pinggang supaya asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
2. Nyeri Bagian Perut atau Abdomen
Nyeri pada area perut juga menjadi tanda asa lambung naik saat puasa. Katup atau sfingter yang menghubungkan kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik sehingga asam lambung mengenai bagian esofagus, saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke lambung. Bagaimana cara mengatasinya?
Terapkan pola makan yang sehat dan teratur.
3. Mual dan Muntah
Tanda asam lambung naik saat puasa yaitu adanya rasa mual dan ingin muntah. Asam lambung yang naik bisa merusak lapisan pelindung di kerongkongan yang memicu perasaan mual dan muntah. Gejala ini bisa diatasi dengan makan dalam porsi yang kecil namun sering. Hindari menggunakan pakaian ketat di bagian perut karena bisa memberikan tekanan pada area perut yang memicu kenaikan asam lambung.
Asam Lambung Naik Saat Puasa, Batal atau Tidak?
Kecemasan utama dari penderita asam lambung ini adalah mengenai ketidaknyamanan saat puasa. Hal lain yang membuat penderita asam lambung naik saat puasa cemas adalah mengenai batal atau tidak puasa mereka ketika kambuh?
Penyebab utama dari asam lambung naik saat puasa adalah perut yang harus kosong selama kurang lebih 12 sampai 13 jam. Sebab, puasa merupakan sebuah aktivitas menahan lapar dari pagi sampai sore hari.
Alhasil, cairan asam dalam lambung bisa bergejolak dan mengalir ke jalur lain atau kerongkongan. Kondisi ini tentu saja membuat tidak nyaman dan dapat mengganggu ibadah puasa.
Lalu keadaan di atas apakah membuat penderita asam lambung naik batal atau tidak puasanya?
Menurut seorang dokter spesialis penyakit dalam, jika penderita tidak mengalami muntah, maka hal tersebut tidak akan membatalkan puasa.
Namun, ketika penderita sampai mengalami muntah, maka mereka diharapkan untuk membatalkan puasa saja. Sebab, kondisi akan tambah berbahaya jika terus dilanjutkan.
Makanan untuk Asam Lambung Saat Puasa
Salah satu penyebab utama asam lambung naik saat puasa karena makanan. Sebagai penderita asam lambung, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindar.
Supaya kamu tidak bingung, berikut ini rekomendasi makanan untuk asam lambung yang bisa kamu konsumsi saat sahur dan buka puasa.
1. Dada Ayam
Selain kaya akan protein, dada ayam tanpa kulit adalah makanan yang bagus bagi penderita asam lambung. Daging ayam tanpa lemak akan mengurangi risiko asam lambung naik saat puasa. Supaya lebih sehat, pastikan memasaknya dengan cara dipanggang.
2. Air Kelapa
Air kelapa adalah salah satu air yang dapat menangkal racun dalam tubuh. Selama bulan Ramadhan, tidak sedikit juga orang yang memilih air kelapa sebagai minuman buka puasa. Air kelapa bagus untuk penderita asam lambung sebab memiliki kandungan elektrolit yang mampu menjaga keseimbangan pH dalam tubuh sehingga asam lambung lebih terkontrol.
3. Buah Melon
Bagi penderita asam lambung jika ingin mengonsumsi yang segar, cobalah buka puasa dengan buah melon. Buah melon memiliki kandungan air yang tinggi sehingga mampu membuat tenggorokan lebih nyaman setelah berpuasa selama 13 jam. Tak hanya itu, kandungan air pada buah melon dapat melemahkan serta mengencerkan asam lambung.
4. Susu Almond
Dibanding dengan susu sapi, kamu bisa memilih susu almond untuk mencegah asam lambung naik saat puasa. Susu almond memiliki kandungan alkaline yang bisa mengurangi asam di lambung dan meredakan gejala asam lambung.
5. Sayuran Hijau
Salah satu upaya mengatasi asam lambung naik saat puasa yaitu dengan mengonsumsi sayuran hijau. Kamu bisa coba mengonsumsi brokoli atau asparagus yang mampu menurunkan asam lambung.
Tips Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa
Beberapa langkah berikut ini bisa dilakukan ketika asam lambung naik saat puasa:
- Melonggarkan pakaian.
- Posisikan tubuh duduk atau tegak rileks.
- Meninggikan bagian atas tubuh saat tidur.
- Istirahat yang cukup.
- Mengelola stres dengan baik.
- Segera minum teh jahe setelah berbuka puasa.
- Minum obat pereda asam lambung setelah berbuka puasa.
Konsumsi Vitameal Bisa Sembuhkan Asam Lambung, Puasa Lancar!
Asam lambung dapat diobati dengan mengkonsumsi produk sereal Vitameal. Vitameal dipercaya karena memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh dan mampu mengatasi permasalahan penyakit.
Vitameal adalah merupakan sereal sehat dengan kombinasi serealia oat dan multigrain yang bagus untuk tubuh. Ada banyak manfaat Vitameal salah satunya mengatasi masalah asam lambung, maag dan gerd.
Vitameal juga terbuat dari susu kambing yang membantu dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh. Rutin mengkonsumsi Vitameal dapat membuat tubuh lebih kuat dan tidak mudah sakit akibat virus. Dengan mengonsumsi Vitameal, ibadah puasa akan lancar.
Itulah tanda asam lambung naik saat puasa. Supaya hal ini tidak terjadi pada kamu, perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Dengan begitu risiko asam lambung naik akan berkurang. Semoga bermanfaat.